TUGAS UAS
LINGKUNGAN SEBAGAI MEDIA DALAM PEMBEAJARAN PAI
OLEH
Nama : Ridwan Sururi
NPM : 1222010030
Prodi : Ilmu Tarbiyah
Konsentrasi : Pendidikan Agama Islam
Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas UAS
Mata Kuliah Teknologi dan Media Pembelajaran
DOSEN PENGAMPU
Dr. M. IKBAL, M.Pd
IAIN RADEN INTAN BANDAR LAMPUNG
PROGRAM PASCA SARJANA (PPs)
KELOMPOK YASRI BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2013
KATA PENGANTAR
Assalamu’ alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah dengan rasa syukur ke hadirat Allah SWT, yang dengan rahmat dan inayah Nya, Salawat dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Allah, Rasulullah, Muhammad SAW dan keluarganya serta para pengikutnya yang selalu berjuang untuk menebar cahaya Islam sampai akhir zaman.
Dalam penyelesaian Tugas UAS ini, terdapat kendala yang dihadapi penulis. Alhamdulillah, meskipun demikian, kendala ini dapat diatasi sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Akhirnya, Semoga tugas UAS ini dapat bermanfaat. Amin
Wassalamua’laikum Wr. Wb
Bandar Lampung, Juli 2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Alam sebagai sumber pembelajaran PAI 3
B. Penerapan lingkungan sebagai media dalam pembelajaran PAI 4
C. Fungsi lingkungan sebagai media dalam pembelajaran PAI 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 11
B. Saran 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan merupakan salah satu media yang amat penting dan memiliki nilai-nilai yang sangat berharga dalam rangka proses pembelajaran siswa. Lingkungan dapat memperkaya bahan dan kegiatan belajar. Lingkungan yang dapat dimanfaatkan sebagai media terdiri dari : (1) lingkungan sosial dan (2) lingkungan fisik (alam). Lingkungan sosial dapat digunakan untuk memperdalam ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan sedangkan lingkungan alam dapat digunakan untuk mempelajari tentang gejala-gejala alam dan dapat menumbuhkan kesadaran peserta didik akan cinta alam dan partisipasi dalam memelihara dan melestarikan alam. Pemanfaatan lingkungan dapat ditempuh dengan cara melakukan kegiatan dengan membawa peserta didik ke lingkungan, seperti survei, karyawisata, berkemah, praktek lapangan dan sebagainya. Bahkan belakangan ini berkembang kegiatan pembelajaran dengan apa yang disebut out-bond, yang pada dasarnya merupakan proses pembelajaran dengan menggunakan alam terbuka. Di samping itu pemanfaatan lingkungan dapat dilakukan dengan cara membawa lingkungan ke dalam kelas, seperti : menghadirkan nara sumber untuk menyampaikan materi di dalam kelas. Agar penggunaan lingkungan sebagai media berjalan efektif, maka perlu dilakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta tindak lanjutnya.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Penerapan Lingkungan sebagai media dalam pembelajaran PAI?
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui Penerapan Lingkungan sebagai media dalam pembelajaran PAI
BAB II
PEMBAHASAN
A. Alam Sebagai Sumber Pembelajaran PAI
Alam yang sengaja diciptakan Allah untuk memenuhi kehidupan makhluk perlu dipelajari dan dimanfaatkan. Firman Allah Ta’ala yang artinya “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi silih bergantinya malam dan siang bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia dan apa yg Allah turunkan dari langit berupa air lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi setelah matinya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan di antara langit dan bumi; sungguh terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berakal”. Dalam kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) perlu sekali menjadikan alam sebagai sumber pembelajaran, karena peserta didik bisa langsung melihat, memegang, mencobakan bahkan membandingkan apa yang ada di dalam ciptaan Allah ini, sehingga diharapkan peserta didik hasil pembelajaran memuaskan dan yang terpenting bisa merubah sikap mereka ke arah yang terbaik.
Alam ini tidak diciptakan dengan kesia‐siaan sehingga apapun yang ada di dalamnya terdapat banyak hal yang mampu jadi sumber pembelajaran. Alam ini merupakan suatu anugerah yang di dalamnya terdapat tanda-tanda kebesaran Allah SWT. “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda‐tanda bagi orang yang berakal. (Yaitu) orang‐orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia‐sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka” (QS. Ali Imran, 3:190‐191)
Manusia telah diberikan kelebihan oleh Allah SWT sebagai makhluk hidup yang sempurna dengan akalnya. Manusia memiliki akal untuk memikirkan apa yang telah dititipkan kepadanya dari Sang Pencipta. Manusia harus menyadari untuk menjalankan perannya sebagai makhluk Allah dan menggunakan akal serta pikirannya untuk menjadikan kehidupannya lebih bermakna. Pendekatan pembelajaran ke alam merupakan suatu kegiatan yang berusaha untuk meningkatkan keterlibatan siswa melalui pendayagunaan alam sebagai media. Kegiatan pembelajaran akan menarik siswa, jika apa yang dipelajari diangkat dari lingkungan/ alam, sehingga apa yang dipelajari berhubungan dengan kehidupan dan berfaedah bagi lingkungan
B. Penerapan Lingkungan Sebagai Media Dalam Pembelajaran PAI
Peran yang seharusnya dilakukan guru adalah mengusahakan agar setiap siswa dapat berinteraksi secara aktif dengan berbagai media yang ada. Guru hanya merupakan salah satu (bukan satu-satunya) media bagi siswa. Selain guru, masih banyak lagi sumber-media yang lain. Lalu, apa sebenarnya media itu? Pada hakikatnya, alam semesta ini merupakan media bagi manusia sepanjang massa. Jika Anda sependapat dengan asumsi ini, maka pengertian media merupakan konsep yang sangat luas meliputi segala yang ada di jagad raya ini. Menurut Asosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan (AECT), media adalah semua sumber (baik berupa data, orang atau benda) yang dapat digunakan untuk memberi fasilitas (kemudahan) belajar bagi siswa. Media itu meliputi pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan lingkungan/latar. Ditinjau dari asal usulnya, media dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: media yang dirancang (learning resources by design) yaitu media yang memang sengaja dibuat untuk tujuan pembelajaran. Contohnya adalah : buku pelajaran, modul, program audio, transparansi (OHT). Jenis media yang kedua adalah media yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan ( learning resources by utilization), yaitu media yang tidak secara khusus dirancang untuk keperluan pembelajaran, namun dapat ditemukan, dipilih dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Oleh karena setiap anak merupakan individu yang unik (berbeda satu sama lain), maka sedapat mungkin guru memberikan perlakuan yang sesuai dengan karakteristik masing-masing siswa. Dengan begitu maka diharapkan kegiatan mengajar benar-benar membuahkan kegiatan belajar pada diri setiap siswa. Hal ini dapat dilakukan kalau guru berusaha menggunakan berbagai media secara bervariasi dan memberikan kesempatan sebanyak mungkin kepada siswa untuk berinteraksi dengan sumber-media yang ada. Hal yang perlu diperhatikan adalah, agar bisa terjadi kegiatan belajar pada siswa, maka siswa harus secara aktif melakukan interaksi dengan berbagai media.
Lingkungan merupakan salah satu media yang amat penting dan memiliki nilai-nilai yang sangat berharga dalam rangka proses pembelajaran siswa. Lingkungan dapat memperkaya bahan dan kegiatan belajar. Lingkungan yang dapat dimanfaatkan sebagai media terdiri dari : (1) lingkungan sosial dan (2) lingkungan fisik (alam). Lingkungan sosial dapat digunakan untuk memperdalam ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan sedangkan lingkungan alam dapat digunakan untuk mempelajari tentang gejala-gejala alam dan dapat menumbuhkan kesadaran peserta didik akan cinta alam dan partisipasi dalam memelihara dan melestarikan alam. Pemanfaatan lingkungan dapat ditempuh dengan cara melakukan kegiatan dengan membawa peserta didik ke lingkungan, seperti survei, karyawisata, berkemah, praktek lapangan dan sebagainya. Bahkan belakangan ini berkembang kegiatan pembelajaran dengan apa yang disebut out-bond, yang pada dasarnya merupakan proses pembelajaran dengan menggunakan alam terbuka. Dalam memanfaatkan lingkungan sebagai media tidak perlu harus pergi jauh dengan biaya yang mahal, lingkungan yang berdekatan dengan sekolah dan rumah pun dapat dioptimalkan menjadi media yang sangat bernilai bagi kepentingan belajar siswa Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani ajaran agama Islam dengan disertai dengan tuntutan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama hingga terwujud persatuan dan kesatuan bangsa. Menurut Ahmad Tafsir, Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa agar memahami ajaran Islam ( knowing ), terampil melakukan atau mempraktekkan ajaran Islam ( doing ), dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari ( being ).
Tujuan Pendidikan Agama Islam adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang ajaran Islam, keterampilan mempraktekkannya, dan meningkatkan pengamalan ajaran Islam itu dalam kehidupan sehari-hari. Jadi secara ringkas dapat dikatakan bahwa tujuan utama Pendidikan Agama Islam adalah keberagamaan, yaitu menjadi seorang Muslim dengan intensitas keberagamaan yang penuh kesungguhan dan didasari oleh keimanan yang kuat. Alam telah mengajarkan banyak hal kepada manusia maka dari itu tidak salah apabila alam dijadikan sumber belajar. Alam dengan segenap khazanahnya mampu menjadi media terutama bagi pembentukan karakter peserta didik. Maka untuk lebih bermakna dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam sangat penting melaksanakan pembelajaran dengan membawa dan menggunakan alam sebagai media. Guru harus mampu merancang kegiatan pembelajaran PAI dengan memanfaatkan alam, baik peserta didik dibawa ke alam terbuka atau membawa apa yang ada di alam ke dalam kelas. Contoh: Peserta didik di ajak keluar kelas dan diiringi dengan worksheet atau membawa buah-buahan/ sayur-sayuran/ bumbu dapur/binatang kecil yang tidak membahayakan ke dalam kelas tetap diiringi dengan worksheet dan harus sesuai dengan materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Pendidikan merupakan proses humanisasi yang dipengaruhi oleh kondisi dan situasi, serta berfungsi dalam bingkai kultur dengan konstruksinya yang kompleks. Oleh sebab itu, unsur-unsur pendidikan dipengaruhi oleh berbagai kondisi sosial, faktor lingkungan, pengalaman kemanusiaan, dan orientasi kefilsafatan. Pendidikan tidak diukur hanya dari hasilnya saja, tetapi juga dari proses, hubungan dan interaksinya. Pendidikan merupakan proses dinamis yang hasil-hasilnya sangat dipengaruhi oleh berbagai hubungan yang masuk kepadanya dan interaksi yang terjadi di antara unsur-unsurnnya.
Dengan demikian, berarti pendidikan dan proses pembelajaran khususnya, tidak cukup hanya dilakukan di dalam kelas untuk dapat memahami berbagai aspek kehidupan manusia. Karena banyak hal yang tidak dapat secara langsung dipelajari dari dalam kelas, dan dijelaskan oleh guru dengan penjelasan secara verbal. Untuk itu, perlu menggunakan berbagai sumber guna memberikan penjelasan yang lebih konkrit dan mendekati keadaan yang sebenarnya. Media pembelajaran yang demikian, di antaranya adalah media lingkungan.
Terkait dengan lingkungan ini, Allah SWT memerintahkan kepada manusia agar berjalan di bumi dan memperhatikan hal ikhwal di sekelilingnya untuk dijadikan i’tibar atau cermin dalam kehidupan. hal ini sebagaimana firman Allah alam Qs. Al-An’am ayat 11 yang berbunyi:
Artinya: Katakanlah: "Berjalanlah di muka bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu."
Lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna dan/atau pengaruh tertentu kepada individu (Oemar Hamalik, 2001:195). Lingkungan (environment) sebagai dasar pembelajaran adalah faktor kondisional yang mempengaruhi tingkah laku individu dan merupakan faktor belajar yang penting. Lingkungan menyediakan rangsangan (stimulus) terhadap individu dan sebaliknya individu memberikan respon terhadap lingkungan. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003,) lingkungan adalah alam, keadaan (kondisi, kekuatan) sekitar yang mempengaruhi perkembangan dan tingkah laku organisme.
C. Fungsi Lingkungan sebagai media dalam pembelajaran PAI
a. Fungsi Psikologis; stimulus bersumber/berasal dari lingkungan yang merupakan rangsangan terhadap individu sehingga terjadi respons, yang menunjukkan tingkah laku tertentu.
b. Fungsi Pedagogis; lingkungan memberikan pengaruh-pengaruh yang bersifat mendidik, khususnya lingkungan yang sengaja disiapkan sebagai suatu lembaga pendidikan, misalnya: keluarga, sekolah, lembaga pelatihan, dan lembaga-lembaga sosial.
c. Fungsi instruksional; program instruksional merupakan suatu lingkungan pembelajaran/pembelajaran yang dirancang secara khusus. Guru mengajar, materi pelajaran, sarana dan prasarana pembelajaran, media pembelajaran, sarana dan prasarana pembelajaran, media pembelajaran, dan kondisi lingkungan kelas (fisik) merupakan lingkungan yang sengaja dikembangkan untuk mengembangkan tingkah laku siswa.
Adapun teknik dalam menggunakan lingkungan sebagai media dapat dilakukan dengan cara:
a. Melakukan survei, yakni siswa mengunjungi lingkungan secara langsung, seperti masyarakat setempat di mana siswa berada. sebagai contohnya adalah ketika siswa mempelajari proses hubungan sosial di masyarakat (tata kerja aparat desa, RW, RT), budaya, ekonomi, kependudukan, dan lain-lain. kegiatan belajarnya adalah melalui observasi, wawancara, mempelajari data dan dokumen, dan sebagainya.
b. Field trip atau karyawisata. yaitu melakukan kunjungan terhadap objek tertentu sebagai bagian integral dari kegiatan kurikuler sekolah.
c. Karyawisata dilakukan di bawah bimbingan guru dengan membuat perencanaan yang matang terlebih dahulu, perumusan tujuan dan tugas yang harus dilakukan, misalnya mengunjungi pabrik, perkebunan,museum, dan sebagainya.
d. Kemping atau Perkemahan Sekolah. Kemah ini cocok untuk mempalajari alam sekitar (ilmu pengetahuan alam, ekologi, biologi, kimia) yang dapat menimbulkan rasa kagum siswa terhadap keindahan alam sebagai ciptaan Tuhan dan dapat menimbulkan rasa dekat dengan Tuhan pencipta alam semesta, memupuk rasa tanggung jawab, jiwa gotong-royong, dan perasaan sosial.
e. Dengan cara melakukan praktek lapangan. praktek lapangan dilakukan untuk memperoleh pengalaman dan keterampilan khusus. seperti untuk memupuk cinta kasih sesamanya siswa ditugaskan untuk ke panti sosial, rumah sakit, atau juga bagi siswa sekolah kejuruan diperintahkan untuk praktek di perusahaan atau industri.
f. Dengan cara mengundang nara sumber ke sekolah, seperti dokter untuk memberikan penyuluhan kesehatan, penegak hukum untuk menjelaskan tentang aturan-aturan hukum dan sanksinya, kiyai untuk memberikan pendalaman materi keagamaan (spiritual), dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alam sebagai media pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) sangat cocok dalam kegiatan pembelajaran, karena bendanya nyata dan bisa membentuk karakter peserta didik.. Materi PAI lebih mengutamakan pengamalan dalam kehidupan sehari-hari siswa. Dalam pembelajaran PAI perlu menggunakan media dari alam dan dibawa ke dalam kelas atau peserta didik yang dibawa keluar kelas untuk mempelajari alam.
B. Saran
Seorang guru harus bisa memanfaatkan media pembelajaran baik di lingkungan maupun di luar lingkungan, dan memperdalam pengetahuan tentang media pembelajaran demi mendukung tercapainya tujuan yang diinginkan,dan mendapatkan siswa dan siswi yang berprestasi.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah. Aku Bisa: Manajemen Qolbu untuk Melejitkan Potensi. (Bandung, tp, 2004)
Arsyad Azhar, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2002)
Faridl, Miftah. Etika Islam: Nasihat Islam untuk Anda. (Bandung: Penerbit Pustak Gymnastiar, 2000)
Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang; RaSAIL Media Group, 2008)
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam,( Jakarta; Kalam Mulia, 2005)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
AMPUN KESUPEN KRITIK DAN SARANNYA...