LANDASAN FILOSOFIS, PSIKOLOGIS DAN SOSIOLOGIS TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
Tugas Mata Kuliah Teknologi dan Media Pembelajaran
Nama : Ridwan Sururi
NPM : 1222010030
Jurusan : PAI
Semester : II
Dosen : Dr. M. Ikbal, M.Pd
PROGRAM PASCA SARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
2013 M/1434
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu dan teknologi merupakan salah satu produk dari manusia yang terdidik, dan pada giliranya manusia-manusia itu perlu lebih mendalami dan mampu mengambil manfaat dan bukan menjadi korban dari perkembangan ilmu dan teknologi sendiri. Pendidikan sebagai suatu ilmu teknologi tidak luput dari gejala perkembangan itu. Kalau semula orang tua yang bertindak sebagai pendidik kemudian kita kenal profesi guru yang diberi tanggung jawab pendidik. Sekarang ini secara konseptual maupun secara legal telah dikenal dan ditentukan sejumlah keahlian khusus jabatan dan atau profesi yang termasuk dalam kategori tenaga kependidikan.
Teknologi pendidikan merupakan suatu cara mengajar dengan menggunakan skill atau keahlian yang dimiliki oleh seorang guru agar dalam proses pembelajaran bisa diterima oleh para peserta didiknya sehingga bisa mencapai pada tujuan pendidikan itu sendiri. Jadi sebenarnya teknologi pendidikan itu tidak seperti halnya yang kita ketahui tentang teknologi pada umumnya yang ada kaitannya dengan masalah-masalah permesinan atau yang lainnya, tetapi dalam masalah teknologi pendidikan itu bisa dikaitkan dengan sebuah cara atau strategi yang dimiliki seorang guru dalam proses pembelajaran baik itu menggunakan media yang ada dalam kelas atau ataupun cara lain agar dalam pembelajaran menjadi mudah diserap oleh para peserta didiknya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teknologi Pendidikan
Istilah “teknologi” berasal ari bahasa Yunani yaitu technologis. Technie berarti seni, keahlian atau sains dan logos yang berarti ilmu. Teknologi menurut Gaibraith dapat diartikan sebagai penerapan sistematik dari pengetahuan ilmiah atau terorganisasikan dalam hal-hal yang praktis.
Sedang dalam arti luas menurut Association for Educational Communication and Technology (AECT) adalah proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari problem solving, melaksanakan evaluasi dan mengelola pemacahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia.
Dilain pihak ada pendapat bahwa teknologi pendidikan adalah pengembangan, penerapan dan penilaian sistem-sistem, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar manusia. Di sini diutamakan proses belajar itu sendiri di samping alat-alat yang dapat membantu proses belajar itu.
Dengan demikian secara umum teknologi pendidikan diartikan sebagai media yang lahir dari revolusi teknologi komunikasi yang dapat digunakan untuk tujuan-tujuan pengajaran disamping guru, buku, ide, peralatan dan organisasi yang dikaji secara sistematis, logis dan ilmiah. Pengertian ini mengandung asumsi bahwa sebanarnya medi teknologi tertentu tidak secara khusus dibuat untuk teknologi yang dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan pendidikan.
B. Landasan filosofis teknologi pendidikan
Landasan falsafah penelitian teknologi pendidikan terdiri atas 3 komponen seperti yang diungkapkan oleh Suriasumantri dalam Miarso. Ada 3 jenis komponen dalam teknologi pendidikan yaitu ontology (merupakan bidang kajian ilmu itu apa, jika teknologi pendidikan sebagai ilmu maka bidang kajiannya apa), epistemology (pendekatan yang digunakan dalam suatu ilmu itu bagaimana), dan aksiology (menelaah tentang nilai guna baik secara umum maupun secara khusus, baik secara kasat mata atau secara abstrak).
Kurikulum teknologi berorientasi ke masa depan yang memandang teknologi sebgai dunia yang dapat diamati serta diukur secara pasti. Oleh karena itu dalam pendidikan lebih mengutamakan penampilan perilaku lahirnyaatau eksternal dengan penerapan praktis hasil penemuan-penemuan ilmiah yang secara karakteristik menuju kea rah komputerisasi program pengajaran yang ideal sesuai dengan prinsip-prinsip Gybeructis.
Dalam proses belajar mengajar, model teknologi pendidikan lebih menitik beratkan kemampuan siswa secara individual dimana materi pelajaran sesuai ketingkatan kesiapan sehingga siswa mampu menunjukan perilaku tertentu yang diharapkan.Manfaat yang sangat besar dari model kerikulum teknologi ini adalah materi pelajaran dapat disajikan kepada siswa dalam berbagai bentuk multimedia, para siswa menerima pelajaran seperti pada model pendidikan klasikal, tetapi para siswa lebih yakin dalam menangkap pelajarannya karena penyajian pelajaran lebih hidup, lebih realistis serta lebih impresif.
C. Landasan psikologi teknologi pendidikan
Dalam pandangan modern, belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat interaksi dengan lingkungan. Seseorang dianggap melakukan kegiatan belajar setelah ia memperoleh hasil yakni terjadinya perubahan tingkah laku misalnya dari tidak tahu menjadi tahu. Pola tingkah laku tersebut meliputi aspek rohani dan jasmani. Menyangkut perubahan yang bersifat pengetahuan, ketrampilan dan menyangkut sikap nilai.
Siswa yang belajar dipandang sebagai organisme yang hidup sebagai satu keseluruhan yang bulat. Ia bersifat aktif dan senantiasa mengadakan interaksi dengan lingkungannya, memerima, menolak, mencari sendiri dapat pula mengubah lingkungannya.
Pembelajaran pada hakekatnya mempersiapkan peserta didik untuk dapat menampilkan tingkah laku hasil belajar dalam kondisi yang nyata, atau untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya. Untuk itu, pengembang program pembelajaran selalu menggunakan teknik analisis kebutuhan belajar untuk memperoleh informasi mengenai kemampuan yang diperlukan peserta didik. Bahkan setelah peserta didik menyelesaikan kegiatan belajar selalu dilakukan analisis umpan balik untuk melihat kesesuaian hasil belajar dengan kebutuhan belajar. Menurut Lumsdaine (dalam Miarso 2009), ilmu perilaku merupakan ilmu yang utama dalam perkembangan teknologi pendidikan terutama ilmu tentang psikologi belajar, sedangkan menurut Deterline (dalam miarso 2009) berpendapat bahwa teknologi pembelajaran merupakan pengembangan ataupun aplikasi dari teknologi perilaku yang digunakan untuk menghasilkan suatu perubahan perilaku tertentu dari pebelajar secara sitematis guna pencapaian ketuntasan hasil belajar itu sendiri. Sedangkan Harless (1968) menyebutnya dengan “front-end analysis”, sedangkan Mager dan Pape (1970) menyebutnya “performance problem analysis”. Dan Romizwoski (1986) mengistilahkan kegitan tersebut sebagai “performance technology”.
Belajar berkaitan dengan perkembangan psikologis peserta didik, pengalaman yang perlu diperoleh, kemampuan yang harus dipelajari, cara atau teknik belajar, lingkungan yang perlu menciptakan kondisi yang kondusif, sarana dan fasilitas yang mendukung, dan berbagai faktor eksternal lainnya. Untuk itu, Malcolm Warren (1978) mengungkapkan bahwa diperlukan teknologi untuk mengelola secara efektif pengorganisasian berbagai sumber manusiawi. Romizowski (1986) menyebutnya dengan “Human resources management technology”. Penanganan berbagai pihak yang diperlukan dan memiliki perhatian terhadap pengembangan program belajar dan penyelenggaraan kegiatan pembelajaran memerlukan satu teknik tertentu yang dapat mengkoordinir dan mengakomodasikannya sesuai dengan potensi dan keahlian masing-masing.
D. Landasan sosiologis teknologi pendidikan
Peranan teknologi dalam belajar yang dirancang sebagai tujuan pengajaran yang lebih efektif dan ekonomis merupakan peranan komunikasi yang sangat penting sebab hakikat teknologi pengajaran adalah upaya mempengaruhi siswa agar dapat mencapai tujuan pendidikan. Oleh sebab itu landasan sosial teknologi pengajaran ada pada komunikasi insani.
Seorang ahli komunikasi dari Amerika Wilbur schramm menjabarkan pengertian ilmu komunikasi itu kedalam 3 kategori pokok dengan berbagai istilah yaitu : Encoder yaitu komunikasi, guru mempunyai informasi tertentu dan benar, kecepatan yang optimal dan sampai pada penerima informasi yaitu para siswa.
Signal yaitu pesan, berita pernyataan yang ditujukan kepada dan diterima oleh seseorang atau kelompok orang penerima pesan itu yang dilukiskan dalam bentuk gerak tangan, mimic, wajah, gambaran, foto, grafik, peta, diagram dll.
Decodes yaitu komunikasi yang dalam konteks pendidikan adalah siswa yang menerima pesan tertentu, mampu memahami isi pesan yang diterimanya.
E. Landasan religius teknologi pendidikan
Dalam proses pembelajarn yang mengacu pada landasan keagamaan, seorang guru diharapkan bisa mengubah moral peserta didiknya, agar dalam pembelajaran nantinya bisa berjalan sesuai yang diharapkan. Maka disini seorang guru, ketika ada seorang peserta didiknya yang tidak memahami apa yang disampaikan, guru dapat menggunakan teknik atau cara pembelajaran lain dengan tanpa mempersulit caranya tersebut agar pemahaman peserta didiknya tidak menyimpang, yang nantinya dapat mempengaruhi moral peserta didiknya. Sebagaimana yang telah di jelaskan dalam Al-qur’an
يسّروا ولا تعسّروا
Dari penjelasan tersebut sudahlah jelas bahwa dalam proses pembelajaran, agama sendiri tidak mempersulit tentang cara yang akan dipakai oleh seorang guru dalam penyampaian pelajarannya.
Selain itu, pesan yang disampaikan lewat interaksi antara guru dan peserta didiknya harus bisa mengimbangi keadaan pesarta didiknya, sehingga bisa di terima materinya. Dengan kata lain guru harus bisa mengajarkan materinya sesuai dengan ukuran akal peserta didiknya sehingga mampu diserap dan diamalkan apa yang disampaikannya.
F. Peran dan Runag Lingkup Teknologi Pendidikan
Peran teknologi pendidikan
Teknologi pendidikan sangat bermanfaat bagi manusia dalam pendidikan. Dalam teknologi pendidikan akan melibatkan prosedur, ide, peralatan dan organisme untuk menganalisis masalah pendidikan mencari problem solving, melaksanakan evaluasi dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek pembelajaran dalam pendidikan.
Teknologi secara umum mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut :
1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalis (tertulis dan lisan)
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera
3) Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan variasi dapat diatasi sikap pasif peserta didik kurikulum dan materi pendidikan.
Ruang Lingkup Teknologi Pendidikan Dalam konteks pendidikan yang lebih umum, teknologi pendidikan merupakan pengembangan, penerapan dan penilaian sistem teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas belajar manusia, dengan demikian aspek-aspeknya meliputi pertimbangan teoritik yang merupakan hasil penilaian, perangkat dan peralatan teknis atau hardware dan perangkat lunak software.
Aspek-aspek tersebut difungsikan untuk mendesign, melaksanakan penilaian pendidikan dengan pendekatan yang sistematis. Dengan demikian dapat dipahami bahwa ruang lingkup teknologi pendidikan sangat luas yaitu mencakup semua faktor yang terkait dan terlibat dalam proses pendidikan, faktor-faktor itu adalah orang, prosedur, gagasan, peralatan dan organisasi.
G. Aplikasi Teknologi Pendidikan
Hasil penelitian secara nyata membuktikan bahwa penggunaan alat bantu sangat membantu aktivitas proses belajar mengajar di kelas, terutama peningkatan prestasi belajar siswa atau mahasiswa. Keterbatasan media teknologi pendidikan disatu pihak dan lemahnya kemampuan dosen atau guru menciptakan media tersebut di sisi lain membuat penerapan metode ceramah makin menjamur. Kondisi ini jauh dari menguntungkan. Terbatasnya alat-alat teknologi pendidikan yang dipakai di kelas diduga merupakan salah satu sebab lemahnya mutu studi pelajar atau masyarakat pada umumnya.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi komunikasi mengalami kemajuan yang sangat pesat dan untuk selanjutnya berpengaruh terhadap pola komunikasi dimasyarakat. Dibuatnya instrumen teknologi komunikasi seperti satelit, TV, radio, video-tapedan komputer memberi arti tersendiri bagi proses komunikasi antar manusia. Seperti halnya teknologi pada umumny, teknologi komunikasi tidak mengenal batas-batas wilayah, ideologi, agama, dan suku bangsa, teknologi telah mengurangi secara drastis jarak dalam waktu dan ruang.
Aplikasi teknologi pendidikan sangat relevan bagi pengelolaan pendidikan pada umumnya dan kegiatan belajar mengajar pada khususnya. Aplikasi yang dimaksud yaitu:
1) Teknologi pendidikan memungkinkan adanya perubahan kurikulum baik strategi, pengembangan maupun aplikasinya. Teknologi pendidikan mempunyai fungsi luas, tidak hanya terbatas pada kebutuhan kegiatan belajar mengajar di kelas melainkan dapat berfungsi sebagai masukan bagi pembinaan dan pengembangan kurikulum yang dikaji secara ilmiah, logis, sistematis dan rasional sesuai dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2) Teknologi pendidikan menghilangkan kalaupun tidak secara keseluruhan pola pengajaran tradisional. Ia berperan penuh dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, meskipun sebenarnya dia tidak dapat menggantikan posisi guru secara mutlak. Guru mempunyai kemampuan yang terbatas dan dengan teknologi pendidikan pulalah keterbatasan itu tertolong.
3) Teknologi pendidikan membuat pengertian kegiatan belajar menjadi luas, lebih dari hanya sekedar interaksi guru dengan murid di dalam ruang dan waktu yang sangat terbatas. Teknologi pendidikan dapat dianggap sebagai sumber belajar dan biasanya memberikan rangsangan positif dalam proses pendidikan.
4) Aplikasi teknologi pendidikan dapat membuat peranan guru berkurang, meskipun teknologi pendidikan tidak mampu menggantikan guru secara penuh. Teknologi pendidikan adalah teknologi pendidikan dan guru adalah guru. Meskipun demikian bagi guru dan murid, teknologi pendidikan memberikan sumbangan yang sangat positif.
Teknologi pendidikan merupakan suatu cara mengajar dengan menggunakan skill atau keahlian yang dimiliki oleh seorang guru agar dalam proses pembelajaran bisa diterima oleh para peserta didiknya sehingga bisa mencapai pada tujuan pendidikan itu sendiri. Jadi sebenarnya teknologi pendidikan itu tidak seperti halnya yang kita ketahui tentang teknologi pada umumnya yang ada kaitannya dengan masalah-masalah permesinan atau yang lainnya, tetapi dalam masalah teknologi pendidikan itu bisa dikaitkan dengan sebuah cara atau strategi yang dimiliki seorang guru dalam proses pembelajaran baik itu menggunakan media yang ada dalam kelas atau ataupun cara lain agar dalam pembelajaran menjadi mudah diserap oleh para peserta didiknya.
BAB III
KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian teknologi pendidikan adalah menekankan fungsi utama teknologi pendidikan yaitu meningkatkan efesiensi belajar.
Landasan-landasan teknologi pendidikan ada empat macam yaitu landasan filosofis, landasan psikologi, landasan sosiologi. Peran teknologi pendidikan sangat bermanfaat bagi manusia dalam pendidikan. Dalam pendidikan akan melibatkan prosedur, ide, peralatan dan organisme untuk menganalisis masalah pendidikan mencari problem solving, melaksanakan evaluasi dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek pembelajaran dalam pendidikan. Dalam ruang lingkup teknologi pendidikansangat luas, yaitu mencakup semua faktor yang terkait dan terlibat dalam proses pendidikan, faktor-faktor itu adalah orang, prosedur, gagasan, peralatan dan organisasi.
Sedangkan aplikasi teknologi pendidikannya adalah memungkinkan adanya perubahan kurikulum, teknologi pendidikan membuat pengertian kegiatan belajar menjadi lebih luas, aplikasi teknologi pendidikan dapat membuat peranan guru berkurang, meskipun teknologi pendidikan tidak mampu menggantikan guru secara penuh.
DAFTAR PUSTAKA
Danim, Sudarwan, Media Komunikasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1995
http://fadlibae.wordpress.com/2010/03/10/landasan-ilmiah-dan-penelitian-teknologi-pendidikan/
http://amrull4h99.wordpress.com/2009/12/24/landasan-psikologi-pendidikan/
Nasution, M.A, Prof. Dr, Teknologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2008
Sadiman, Arif, Media Pendidikan, Jakarta: Rajawali, 1986
Sudjana, Dr. Nana, Teknologi Pengajaran, Bandung: CV. Sinar Baru, 1989
Syukur, Drs. Fatah, Teknologi Pendidikan, Semarang: Rasail, 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
AMPUN KESUPEN KRITIK DAN SARANNYA...