MAKALAH
“SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN”
Oleh:
Nama :
Ridwan Sururi
NPM : 1222010030
Semester : 2 (dua)
Program : Ilmu Tarbiyah
Konsentrasi : Pendidikan Agama Islam
Mata
Kuliah : Strategi dan
Metodologi Pembelajaran
Di Ajukan Untuk
Memenuhi Tugas Mandiri
Strategi dan
Metodologi Pembelajaran
DOSEN PENGAMPU
1.
Prof. Dr. H. YURNALIS ETEK
2.
Prof. Dr. Hj. JUSNIMAR UMAR, M.Pd
IAIN
RADEN INTAN BANDAR LAMPUNG
PROGRAM
PASCA SARJANA (PPs)
KELOMPOK
YASRI BANDAR LAMPUNG
TAHUN
2013
KATA
PENGANTAR
Hamdan lillah puji syukur saya
panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik, inayah dan ridlo
Nya , sehingga penulis dapat menyelesaikan
pembuatan makalah yang berjudul “Sumber dan Media Pembelajaran”
Pembuatan makalah ini sebagai tugas individu penulis dalam mengikuti perkuliahan Mata Kuliah Strategi dan Metodologi
Pembelajaran Asuhan Bapak Prof. Dr. H. Yurnalis Etek dan Prof. Dr. Hj. Jusnimar
Umar, M.Pd pada Pasca Sarjana IAIN Raden
Intan Bandar Lampung konsentrasi Pendidikan Agama Islam.
Penulis menyadari, pembuatan makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan, saran dan kritik yang sifatnya membangun
sangat saya harapkan demi sempurnanya pembuatan-pembuatan makalah berikutnya.
Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi pembaca umumnya, dan bagi penulis
khususnya.
Bandar
Lampung, April 2013
Penulis
( RIDUAN SURURI )
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan
masalah.................................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sumber
Pembelajaran............................................................................ 2
B. Macam-macam
Alat Media................................................................... 4
C. Kepentingan
Pengembangan Media..................................................... 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 13
B. Saran..................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Proses pembelajaran khususnya dikelas yang mentargetkan pencapaian
kompetensi dasar seperti yang dipersyaratkan oleh kurikulum, menurut
ketersediaan berbagai fasilitas akademis dan non akademis (sarana dan
prasarana). Profesionalisme seorang guru (juga calon guru) salah satu adalah
kemampuan untuk membuat bahan ajar. Pembuatan bahan ajar melalui kemampuan guru
sangat terkait dengan pengetahuan guru terhadap pengenalan siswanya, artinya
bahan ajar yang dibuat oleh guru (juga calon guru) dianggap sudah mengakomodasi
tingkat kognitif siswanya, sehingga bahan ajar yang disusun gurunya, tentu akan
“mudah” dipahami oleh siswanya. Tidak dapat dipungkiri, bahwa ketersediaan
bahan ajar sangat membantu dalam banyak proses pembelajaran, terlebih-lebih
dengan usaha pencapaian dan penguasaan kompetensi dasar. Oleh karena terkait
dengan pencapaian kompetensi dasar, maka bahan ajar yang disusun haruslah
menjamin tercapainya kompetensi tersebut. Bahan ajar yang baik, tentu disusun
berdasarkan kaidah-kaidah penyusunan bahan ajar. Banyak ragam bahan ajar yang
dapat dipilih dan membantu pelaksanaan pembelajaran. Pemilihan bahan ajar itu
haruslah mempertimbangkan efensiensi dan efektifitas bilamana digunakan dalam
kegiatan pembelajaran. Tidak semua bentuk bahan ajar dapat membantu pencapaian
kompetensi dasar yang dipersyaratkan. Dalam bahan ajar, pengembangan
bahan ajar ini, disajikan berbagai informasi yang berkaitan dengan pemilihan dan
penggunaan bahan ajar yang tepat. Diawali dengan tujuan, target, macam bahan
ajar, cara pemilihan dan penggunaan bahan ajar sampai dengan mengevaluasi bahan
ajar yang disusun dan disajikan dengan cukup layak dalam bahan ajar ini. Akan
tetapi makalah ini akan lebih efisien dan efektif manakala pengembangan bahan
ajar ini dikembangkan dengan produk nyata yang disusun secara real.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa saja
sumber pembelajaran?
2. Apa
saja macam-macam media pembelajaran?
C.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui apa saja macam-macam media pembelajaran.
2. Untuk
mengetahui apa saja macam-macam media pembelajaran?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sumber
Pembelajaran
Sumber
belajar adalah segala sesuatu yang ada disekitar lingkungan kegiatan belajar
yang secara fungsional dapat digunakan untuk membantu optimalisasi hasil
belajar (output), namun juga dilihat dari proses berupa interaksi siswa dengan
berbagai macam sumber belajar dan mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang
ilmu yang dipelajarinya. Sumber belajar merupakan komponen yang membantu dalam
proses belajar mengajar, sumber belajar juga adalah sebagai daya yang dapat
dimanfaatkan guna kepentinag proses belajar menagajar, baik secara langsung
maupun tidak langsung, sebagian atau secara keseluruhan. Implementasi
pemanfaatan sumber belajar di dalam proses pembelajaran yang efektif adalah
proses pembelajaran yang menggunakan berbagai sumber belajar. Sumber belajar
dapat berupa buku teks, media cetak, media elektronik, nara sumber, lingkungan
alam sekitar dan sebagainya, yang dipilih berdasarkan kompetensi, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indicator pencapaian kompetensi dasar.
Sumber belajar hendaknya bervariasi agar memberikan pengalaman yang luas kepada
peserta didik. Sumber belajar juga memiliki fungsi yang sangat penting dalam pembelajaran.
Jika media pembelajaran hanya media untuk menyampaikan pesan, tetapi sumber
belajar tidak hanya memiliki fungsi tersebut. Sumber belajar juga memiliki
strategi, metode, dan tekniknya. Secara umum sumber belajar memiliki fungsi:
- Meningkatkan
produktivitas pembelajaran dengan jalan mempercepat
laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik
dan mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih
banyak membina dan mengembangkan gairah.
- Memberikan
kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara mengurangi
kontrol guru yang kaku dan tradisional dan memberikan kesempatan bagi
siswa untuk berkembang sesuai dengan
kemampuannnya. - Memberikan
dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara perancangan
program pembelajaran yang lebih sistematis dan pengembangan bahan
pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
- Lebih
memantapkan pembelajaran, dengan jalan meningkatkan
kemampuan sumber belajar dan penyajian informasi serta bahan secara lebih
kongkrit.
- Memungkinkan
belajar secara seketika, yaitu mengurangi kesenjangan antara pembelajaran
yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit
dan memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
- Memungkinkan
penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang
mampu menembus batas geografis.
Ada enam jenis sumber belajar, yaitu:
1.
Pesan (message),
yakni sumber belajar yang meliputi pesan formal dan nonformal. Pesan formal
yaitu pesan yang dikeluarkan oleh lembaga resmi atau pesan yang disampaikan
guru dalam situasi pembelajaran, yang disampaikan baik secara lisan maupun
berbentuk dokumen, seperti peraturan pemerintah, kurikulum, silabus, bahan
pelajaran, dan sebagainya. Pesan nonformal yakni pesan yang ada di lingkungan
masyarakat luas yang dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran, seperti cerita
rakyat, dongeng, hikayat, dan sebagainya.
2.
Orang (People),
yakni orang yang menyimpan informasi. Pada dasarnya setiap orang bisa berperan
sebagai sumber belajar, namun secara umum dapat dibagi dua kelompok, yakni (a)
orang yang didesain khusus sebagai sumber belajar utama yang dididik secara
profesional, seperti guru, instruktur, konselor, widyaiswara, dan lain-lain;
dan (b) orang yang memiliki profesi selain tenaga yang berada di lingkungan
pendidikan, seperti dokter, atlet, pengacara, arsitek, dan sebagainya.
3.
Bahan
(Materials), yakni suatu format yang digunakan untuk menyimpan pesan
pembelajaran, seperti buku paket, alat peraga, transparansi, film,
slides, dan sebagainya.
slides, dan sebagainya.
4.
Alat (Device),
yakni benda-benda yang berbentuk fisik yang sering disebut dengan perangkat
keras, yang berfungsi untuk menyajikan bahan pembelajaran, seperti komputer,
radio, televisi, VCD/DVD, dan sebagainya.
5.
Teknik
(Technic), yakni cara atau prosedur yang diguakan orang dalam memberikan
pembelajaran guna tercapai tujuan pembelajaran, seperti ceramah, diskusi,
seminar, simulasi, permainan, dan sejenisnya.
6.
Latar (Setting),
yakni lingkungan yang berada di dalam sekolah maupun yang berada di luar
sekolah, baik yang sengaja dirancang ataupun yang tidak secara khusus disiapkan
untuk pembelajaran, seperti ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman,
kebun, pasar, toko, museum, kantor dan sebagainya.
B.
Macam-Macam
Alat Media
Kata media berasal dari
bahasa latin medius yang secara harfiah berarti ’tengah’, ’perantara’, atau
’pengantar’. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar
mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau
elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual
atau verbal. Ada juga yang menyebut media dengan istilah alat yaitu perkakas, perabot, sesuatu yang digunakan untuk membantu
mengerjakan sesuatu.[1]
Kata
media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium
yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta
perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Arti media pengajaran: Menurut Marshall
Mcluhan, Media adalah suatu ekstensi manusia yang memungkinkannya mempengaruhi
orang lain yang tidak mengadakan kontak langsung dengan dia. Dalam arti sempit,
media pengajaran hanya meliputi media yang dapat digunakan secara efektif dalam
proses pengajaran yang terencana. Sedangkan dalam arti luas, media tidak hanya
meliputi media komunikasi elektronik yang kompleks akan tetapi juga mencakup
alat-alat sederhana seperti: tv radio, slide, fotografi, diagram, dan bagan
buatan guru, atau objek-objek nyata lainnya. Latuheru menyatakan bahwa media
pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan
belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara
guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna.
Berdasarkan definisi tersebut, media pembelajaran memiliki manfaat yang besar
dalam memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran. Media pembelajaran yang
digunakan harus dapat menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar
dan lebih merangsang kegiatan belajar siswa. Media Pembelajaran Terdapat
beragam pembagian jenis media pembelajaran yang dikemukakan para ahli, namun
pada dasarnya pembagian jenis media tersebut memiliki persamaan. Secara garis
besar media pembelajaran terbagi atas:
1.
Media audio,
yakni media yang hanya dapat didengar saja atau yang memiliki unsur suara,
seperti radio dan rekaman suara.
2.
Media visual,
yakni media yang hanya dapat dilihat saja dan tidak mengandung unsur suara,
seperti gambar, lukisan, foto, dan sebagainya.
3.
Media
audiovisual, yakni media yang mengandung unsur suara dan juga memiliki unsur
gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, film dan sebagainya.
Sedangkan teknologi pembelajaran adalah suatu cara
atau suatu metode yang digunakan oleh seorang pendidik dalam mengarahkan
peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan baik menggunakan alat media atau
disebut hardware maupun yang lebih penting sofeware,
sehingga dalam mendidik peserta didik mereka dapat menerima materi yang
diberikan oleh pendidik dengan rasa senang bukan terpaksa.[2]
Macam-macam teknologi pendidikan ada tiga yaitu Teknologi
pendidikan satu atau perangkat keras(hardware), tenologi pendidikan dua
atau perangkat lunak (software), dan teknologi pembelajaran gabungan
antar perangkat keras dan lunak.[3]
Teknologi pendidikan satu atau perangkat keras (hardware)
yaitu mengarah pada perangkat keras seperti proyektor,
laboratorium, komputer (CD ROM, LCD, TV, Video dan alat elektroniklainnya). Teknologi
pendidikan sebagai mitra intelektual untuk mendukung pelajar.[4] Teknologi mekanik ini dapat
mengotomatiskan proses belajar mengajar dengan alat yang memancarkan,
memperkuat suara, mendistribusikan, merekam dan mereproduksi stimuli material
yang menjangkau pendengar/ siswa dalam jumlah yang besar. Jadi teknologi satu
ini efektif dan efisien. Diantara kelebihan atau kegunaan alat teknologi
pembelajaran yaitu memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat
veralistis (dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka).[5]
Dalam perkembangannya
media pembelajaran mengikuti perkembangan teknologi. Berdasarkan perkembangan
teknologi tersebut, media pembelajaran dikelompokkan kedalam empat kelompok
yaitu:
- Media
hasil teknologi cetak teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau
menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis terutama
melalui prosespercetakan mekanisatau photografis. Kelompok media hasil
teknologi cetak antara lain: teks, grafik, foto atau representasi
fotografik. Adapun karakteristik media hasil cetak adalah:
a. Teks
dibaca secara linear
b. Menampilkan
komonikasi secarasatu arah dan reseptif
c. Ditampilkan
secara statis atau diam
d. Pengembangannya
sangat tergantung kepada prinsip-prinsip pembahasan
e. Berorientasi
atau berpusat pada siswa.
f. Informasi
dapat diatur atau ditata ulang oleh pemakai
- Media
hasil teknologi audio-visual. Teknologi audi-visual cara menyampaikan
materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronis untuk
menyajikan pesan-pesan audio-visual
penyajian pengajaran secara audio-visual jelas bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses pembelajaran, seperti , mesin proyektor film, tape rekorder, proyektor visual yang lebar. Karakteristiknya adalah:
a. Bersifat
linear
b. Menyajikan
visual yang dinamis
c. Digunakan
dengan cara yang telah ditentukan sebelumnya oleh perancang
d. Merupakan
representasi fisik dari gagasan real atau abstrak
e. Dikembangkan
menurut prinsip psikologis behafiorisme dan kognitif
f. Berorientasi
pada guru
- Media
hasil teknologi yang berdasarkan computer teknologi berbasis computer
merupakan cara menghasilka atau menyampaikanmateri dengan menggunakan
sumber-suber yang berbasis micro-prosesor. Berbagai aplikasi teknologi
berbasiskomputer dalampembelajaran ummumnya dikenalsebagai computer
assisted instruction. Aplikasi tersebut apabila dilihat dari cara
penyajiandan tujuan yang ingin dicapai melipiti tutorial,penyajian materi
secara bertahap, drills end practice latihan untuk membantu siswa
menguasai materi yang telah dipelajari sebelumnya, permainan dan
simulasi(latihanuntukmengaplikaskan pengetahian dan keterampiln yangbaru
dipelajari dari, dan basis data (sumber yang dapat membantu siswa
menambahh informasi dan penegtahuan sesuai dengan keinginan masing-masing
) Karakteristik media hasil teknologi yang berdasarkan computer adalah:
a. Dapat
digunakan secara acak, non-sekuensial atau secara linear
b. Dapat
digunakan sesuai keinginan siswa atau perancang
c. gagasan
disajikan dalam gaya abstrak dengan simbol dan grafik
d. Prinsip-prinsip
ilmu kognitif untuk mengembangkan media ini
e. Beroriatasi
pada siswa dan melibatkan interaktifitas siswa yang tinggi
- Media
hasil gabungan tenologi cetak dan teknologi computer. Teknologi gabungan
adalah cara unntukmenghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan
pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan komputer. Komputer yang
memiliki kemampuan yang hebat seperti jumlah random akses memori yang
besar, hard disk yang besar, dan monitor yang beresolusi tinggi ditambah
dengan pararel (alat-alat tambahan), seperti: vidio disk player, perangkat
keras untuk bergabung dalam suatu jaringan dan sistem audio.
Karakteristiknya adalah:
a. Dapat
digunkan secara acak, sekuensial, linear
b. Dapat
digunakan sesuai keinginan siswa, bukan saja dengan direncanakan dan diinginkan
oleh perancangnya
c. Gagasan
disajikan secara realistik sesuai dengan pengalaman siswa, menurut apa yang
relefan dengan siswa dan dibawah pengendalian siswa
d. Prinsip
ilmu kognitif dan konstruktifisme ditetapkan dalampengembangan dan
penggunaanpelajaran
e. Pembelajaran
ditata dan terpusat pada lingkup kognitif sehingga pengetahuan dikuasai jika
pengetahuan itu digunakan
f. Bahan-bahan
pelajaran melibatkan interaktif siswa
g. Bahan-bahan
pelajaran memadukan kata dan visual dari berbagai sumber
Selain
pembagian itu ada lagi pembagian media pembelajaran menurut jenis, daya liput,
dan bahannya. Dilihat dari jenisnya, media terbagi menjadi:
a. Media
auditif. Media ini hanya mengandalkan suara saja seperi radio,kaset rekoorder,
peringan hitam.media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan
pendengaran
b. Media
visual. Media ini hanya mengandalkan indera penglihatan. Media ini ada yang
menampilkan gambar diam seperti film strip, slides, foto, gambar atau lukisan,
dan cetakan. Ada pula yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti
film bisu, dan film kartun.
c. Media
audio visual. Media ini mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini
mempunya kemampuan yang lebih baik karena meliputi kedua jenis media yang
pertama dan kedua. Media ini dibagi dalam:
·
Audio visual
murni yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar derasal dari satu
sumberseperti video kaset
·
Audio visual
tidak murni yaitu unsur suara dan unsur gambarnya berasal dari sumber yang
berbeda. Misalnya filmbingkai suara yang unsur gambarnya berasal dari slides
proyektor dan unsur suaranya berasal dari tape recorder.
Dilihat
dari bahan-bahannya, media terbagi menjadi:
- Media
sederhana. Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah,
cara pembuatannya mudah, danpenggunaannya tidak sulit.
- Media
kompleks. Media ini adalah media yang bahan dasarnya kompleks sulit
didapat serta mahal harganya, sulit membuatnya, dan penggunaanya memerlukan
keterampilan yang memadai.
C. Kepentingan Pengembangan Media
Media
Pembelajaran Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa pengetahuan akan
semakin abstrak jika hanya disampaikan melalui bahasa verbal. Hal tersebut akan
memungkikan terjadinya verbalisme, yakni siswa hanya mengetahui tentang kata
tanpa mengetahui dan mengerti makna yang dimiliki kata tersebut. Selain itu,
penyampaian informasi yang hanya melalui bahasa verbal, akan menurunkan gairah
siswa dalam menangkap pesan pada saat proses pembelajaran. Padahal untuk
memahami sesuatu idealnya memerlukan pengalaman langsung yang melibatkan fisik
maupun psikis siswa
Pada kenyataannya, memberikan pengalaman langsung pada siswa bukanlah sesuatu yang mudah, karena tidak semua pengalaman dapat langsung dipelajari oleh siswa. Misalnya jika ingin menerangkan kondisi di permukaan bulan, maka tidak mungkin pengalaman tersebut didapat langsung oleh siswa. Oleh karenanya di sini media pembelajaran berperan sangat penting dalam suatu kegiatan belajar mengajar. Guru dapat menggunakan TV, film, atau gambar dalam memberikan informasi pada siswa. Dengan media pembelajaran hal yang bersifat abstrak bisa menjadi lebih konkret. Secara umum media memiliki beberapa fungsi, diantaranya:
Pada kenyataannya, memberikan pengalaman langsung pada siswa bukanlah sesuatu yang mudah, karena tidak semua pengalaman dapat langsung dipelajari oleh siswa. Misalnya jika ingin menerangkan kondisi di permukaan bulan, maka tidak mungkin pengalaman tersebut didapat langsung oleh siswa. Oleh karenanya di sini media pembelajaran berperan sangat penting dalam suatu kegiatan belajar mengajar. Guru dapat menggunakan TV, film, atau gambar dalam memberikan informasi pada siswa. Dengan media pembelajaran hal yang bersifat abstrak bisa menjadi lebih konkret. Secara umum media memiliki beberapa fungsi, diantaranya:
1. Dapat
mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para siswa. Pengalaman
tiap siswa berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan
pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan berwisata, dan
sebagainya. Hal tersebut bisa diatasi dengan media pembelajaran. Jika siswa
tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang
dibawa ke siswa.
2. Dapat
melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara
langsung di dalam kelas oleh para siswa tentang suatu obyek, yang disebabkan,
karena:
a. Obyek
terlalu besar
b. Obyek
terlalu kecil
c. Obyek
yang bergerak terlalu lambat
d. Obyek
yang bergerak terlalu cepat
e. Obyek
yang terlalu kompleks
f. Obyek
yang bunyinya terlalu halus
- Memungkinkan
adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungannya.
- Menghasilkan
keseragaman pengamatan
- Menanamkan
konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
- Membangkitkan
keinginan dan minat baru.
- Membangkitkan
motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
- Memberikan
pengalaman yang menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak
Kenyataan menunjukkan bahwa efektivitas pembelajaran atau proses belajar
mengajar sering tidak tercapai secara optimal. Hal ini disebabkan karena
pembelajaran sebagai suatu proses komunikasi sering dihadapkan kepada berbagai
kendala. Diantara kendala tersebut ialah adanya kecendrungan verbal
ketidaksiapan, kurangnya minat, gairah dan lain-lain. Pemanfaatan media dalam
proses pembelajaran adalah merupakan salah satu upaya untuk mengatasi keadaan
tersebut, mengingat fungsi media dalam proses pembelajaran, selain sebagai
penyaji stimulus juga untuk meningkatkan keserasian terutama dalam menerima
informasi. Disamping itu media juga berfungsi sebagai perantara antara penyaji
dengan siswa (warga belajar) dan dalam hal tertentu media berfungsi untuk
mengatur langkah-langkah kemajuan serta untuk memberikan umpan balik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan
memperhatikan definisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa Sumber
belajar adalah segala sesuatu yang ada disekitar lingkungan kegiatan belajar
yang secara fungsional dapat digunakan untuk membantu optimalisasi hasil belajar
(output), namun juga dilihat dari proses berupa interaksi siswa dengan berbagai
macam sumber belajar dan mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang ilmu yang
dipelajarinya. Sumber belajar merupakan komponen yang membantu dalam proses
belajar mengajar, sumber belajar juga adalah sebagai daya yang dapat
dimanfaatkan guna kepentinag proses belajar menagajar, baik secara langsung
maupun tidak langsung, sebagian atau secara keseluruhan. Sumber belajar juga
memiliki fungsi yang sangat penting dalam pembelajaran. Jika media pembelajaran
hanya media untuk menyampaikan pesan, tetapi sumber belajar tidak hanya
memiliki fungsi tersebut. Sumber belajar juga memiliki strategi, metode, dan
tekniknya. Yang di maksud dengan media pembelajaran secara umum adalah segala alat
pengajaran yang digunakan untuk untuk membantu guru dalam menyampaikan materi
pelajaran kepada siswa dalam proses belajar mengajar sehingga memudahkan
pencapaian tujuan tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan. Media pembelajaran
di sekolah digunakan dengan tujuan antara lain sebagai berikut :
1.
Memberikan
kemudahan kepada peserta didik untuk lebih memahami konsep, prinsip, dan
ketrampilan tertentu dengan menggunakan media yang paling tepat menurut sifat
bahan ajar.
2.
Memberikan
pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga lebih merangsang minat
dan motivasi peserta didik untuk belajar.
3.
Menumbuhkan
sikap dan ketrampilan tertentu dalam teknologi karena peserta didik tertarik
untuk menggunakan atau mengoperasikan media tertentu.
4.
Menciptakan
situasi belajar yang tidak dapat dilupakan peserta didik.
5.
Memperjelas
informasi atau pesan pembelajaran.
6.
Meningkatkan
kualitas belajar mengajar. Dalam menggunakan media pembelajaran yang di kelas
seorang guru harus memahami dengan baik prinsip-prinsip pemilihan media
pembelajaran:
a.
Memilih media
harus berdasarkan tujuan pengajaran yang akan disampaikan.
b.
Memilih media
harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik.
c.
Memilih media
harus disesuaikan dengan kemampuan guru baik dalam pengadaannya maupun penggunaannya.
d.
Memilih media
harus disesuaikan dengan waktu , tempat, dan situasi yang tepat. Memilih media
harus memahami kerakteristik dari media itu sendiri.
B.
Saran
Dengan adanya media
sebagai sumber pembelajaran, perlu adanya suatu penyuluhan yang diberikan
kepada semua personel pendidikan/pembelajaran yang apabila hal ini terpenuhi
akan terlahirnya generasi yang maju. Oleh karena itu, kami penulis membuat
makalah ini agar semua pihak dapat memanfaatkan media sebagai sumber
pambelajaran. Saran untuk semua pihak, memanfaatkan media ini sebaik-baik nya
untuk membangun bangsa yang tercinta ini.
DAFTAR PUSTAKA
Arsad
Azhar, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008)
Brian Prabaswara, Kamus Praktis Bahasa Indonesia, (Jakarta: Aprindo,
tt)
Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar
Mengajar,
(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006)
Fred
Percival dan Henry Ellington, Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Erlangga, 1998)
Harjanto,
Perencanaa Pengajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997)
Mohammad Arif AM, Teknologi pendidikan, (Kediri: STAIN
Kediri Press,
2010)
Nasution, Teknologi
Pendidikan,
(Jakarta: Bumi Aksara, 1994)
Nanna
Sudjana dan Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2007)
Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 1994)
[5]
Bahri Djamarah dan Aswan Zain,
Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006), h. 35
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
AMPUN KESUPEN KRITIK DAN SARANNYA...