Alamat

Nama: Ridwan Sururi, S.Pd.I. Alamat: Jl. Pesantren Mathla'ul Falah no 412. Sindang Anom Kec. Sekampung Udik Kab. Lampung Timur. email. abu.hanan17@gmail.com. Facebook. Ridwan Sururi. HP. 085233552224

Kamis, 16 Mei 2013

MAKALAH ANALISIS DATA KUANTITATIF PASCA IAIN RADEN INTAN BANDAR LAMPUNG. RIDWAN SURURI SINDANG ANOM SEKAMPUNG UDIK LAMPUNG TIMUR. DAYAMURNI. PUGUNG RAHARJO


MAKALAH

“ANALISIS DATA KUANTITATIF”


Oleh:
Nama                        : Ridwan Sururi
NPM             : 1222010030
Semester       : 2 (dua)
Program        : Ilmu Tarbiyah
Konsentrasi   : Pendidikan Agama Islam
Mata Kuliah  : Metodologi Penelitian dan Statistik Pendidikan


Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mandiri
Mata Kuliah Metodologi Penelitian dan Statistik Pendidikan


Dosen Pengampu
1.      Prof. Dr. Idham Kholid, M.Ag
2.      Dr. Nasir, S.Pd., M.Pd









IAIN RADEN INTAN BANDAR LAMPUNG
PROGRAM PASCA SARJANA (PPs)
KELOMPOK YASRI BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2013



KATA PENGANTAR

Segala puji hanya  untuk Allah SWT. Karena berkat rahmat dan hidayah Nya, kami dapat menyelesaikan Makalah Metodologi Penelitian dan Statistik Pendidikan ini dengan baik. Salawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan alam, yakni Nabi besar Muhammad SAW, dengan mengucapkan “Allahumma shali’ala Muhammad Wa’ala alihi Muhammad”, yang mana berkat ketekunan dan keuletan beliau yang telah membawa kita dari alam kebodohan sampai ke alam yang terang benderang seperti yang kita rasakan saat sekarang ini. Penulis merasa perlu mengangkat judul makalah “Analisis Data Kuantitatif”.
 Kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan oleh penulis untuk kesempurnaan makalah ini. 

Bandar Lampung,    April  2013

                                                                                           Penulis
                                                                                     

                                                               ( RIDWAN SURURI )







DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL......................................................................................         i
KATA PENGANTAR ..................................................................................        ii
DAFTAR ISI...................................................................................................       iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................        1
B. Rumusan masalah..................................................................................        2
C. Tujuan...................................................................................................        2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Analisis Data.......................................................................        3
B. Analisis Statistik Deskriptif..................................................................        5
C. Analisis Statistik Inferensial.................................................................        8

BAB III KESIMPULAN
A. Kesimpulan...........................................................................................      14
B. Saran.....................................................................................................      14

DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Analisis kuantitatif dalam suatu penelitian dapat didekati dari dua sudut pendekatan, yaitu analisis kuantitatif secara deskriptif, dan analisis kuantitatif secara inferensial. Masing-masing pendekatan ini melibatkan pemakaian dua jenis statistik yang berbeda. Yang pertama menggunakan statistik deskriptif dan yang kedua menggunakan statistik inferensial. Kedua jenis statistik ini memiliki karakteristik yang berbeda, baik dalam hal teknik analisis maupun tujuan yang akan dihasilkannya dari analisisnya itu. Sesuai dengan namanya, deskriptif hanya akan mendeskripsikan keadaan suatu gejala yang telah direkam melalui alat ukur kemudian diolah sesuai dengan fungsinya.
Hasil pengolahan tersebut selanjutnya dipaparkan dalam bentuk angka-angka sehingga memberikan suatu kesan lebih mudah ditangkap maknanya oleh siapapun yang membutuhkan informasi tentang keberadaan gejala tersebut. Dengan demikian hasil olahan data dengan statistik ini hanya sampai pada tahap deskripsi, belum sampai pada tahap generalisasi. Dengan kata lain, statistik deskriptif adalah statistik yang mempunyai tugas mengorganisasi dan menganalisa data angka, agar dapat memberikan gambaran secara teratur, ringkas dan jelas, mengenai suatu gejala, peristiwa atau keadaan, sehingga dapat ditarik pengertian atau makna tertentu. Statistik inferensial fungsinya lebih luas lagi, sebab dilihat dari analisisnya, hasil yang diperoleh tidak sekedar menggambarkan keadaan atau fenomena yang dijadikan obyek penelitian, melainkan dapat pula digeneralisasikan secara lebih luas kedalam wilayah populasi. Oleh karena itu,

“Penggunaan statistik inferensial menuntut persyaratan yang ketat dalam masalah sampling, sebab dari persyaratan yang ketat itulah bisa diperoleh sampel yang representatif; sampel yang memiliki ciri-ciri sebagaimana dimiliki populasinya. Dengan sampel yang representatif maka hasil analisis inferensial dapat digeneralisasikan ke dalam wilayah populasi”.[1]


Oleh sebab itu dalam makalah ini akan saya jelaskan tentang beberapa analisis data kuantitatif, diantaranya adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial.

B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang makalah yang telah dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan :
1.      Apa yang dimaksud analisis data?
2.      Apa yang dimaksud analisis deskriptif ?
3.      Apa yang dimaksud analisis inferensial ?
C.     Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud analisis data kuantitatif ?
2.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud analisis deskriptif?
3.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud analisis inferensial ?

BAB II
PEMBAHASAN
A.     Pengertian Analisis Data

Kata analysis berasal dari bahasa Greek (Yunani), terdiri dari kata “ana” dan “lysis“. Ana artinya atas (above), lysis artinya memecahkan atau menghancurkan. Secara definitif ialah: ”Analysis is a process of resolving data into its constituent components to reveal its characteristic elements and structure” Agar data bisa dianalisis maka data tersebut harus dipecah dahulu menjadi bagian-bagian kecil (menurut elemen atau struktur), kemudian mengaduknya bersama untuk memperoleh pemahaman yang baru.[2]

Analisa data merupakan proses paling vital dalam sebuah penelitian. Hal ini berdasarkan argumentasi bahwa dalam analisa inilah data yang diperoleh peneliti bisa diterjemahkan menjadi hasil yang sesuai dengan kaidah ilmiah. Maka dari itu, perlu kerja keras, daya kreativitas dan kemampuan intelektual yang tinggi agar mendapat hasil yang memuaskan. Analisis data berasal dari hasil pengumpulan data. Sebab data yang telah terkumpul, bila tidak dianalisis hanya menjadi barang yang tidak bermakna, tidak berarti, menjadi data yang mati, data yang tidak berbunyi. Oleh karena itu, “analisis data di sini berfungsi untuk memberi arti, makna dan nilai yang terkandung dalam data itu”.[3]Analisis data disebut juga pengolahan data dan penafsiran data. Analisis data adalah rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran dan verifikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai sosial, akademis dan ilmiah. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dan seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan. Tujuan analisa adalah menyederhanakan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan di interpretasi. Dalam penelitian strukturalistik, data yang berupa kualitatif (kata-kata) dikuantifikasikan terlebih dahulu kemudian dianalisis secara statistika bertujuan untuk menjelaskan fenomena, menguji hipotesis kerja dan mengangkat sebagai temuan berupa verifikasi terhadap teori lama dan teori baru. Sedangkan dalam penelitian naturalistik data bisa berupa kata-kata maupun angka. Data yang bersifat kuantitatif (angka) tidak perlu dikualitatifkan terlebih dahulu dan tidak menguji hipotesis/teori, melainkan untuk mendukung pemahaman yang dilakukan oleh data kualitatif dan menghasilkan teori baru.
Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Sedangkan menurut Taylor, (1975: 79) mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada hipotesis. Jika dikaji, pada dasarnya definisi pertama lebih menitikberatkan pengorganisasian data sedangkan yang ke dua lebih menekankan maksud dan tujuan analisis data. Dengan demikian definisi tersebut dapat disintesiskan menjadi, “Analisis data proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data”.[4]
Jadi dapat disimpulkan bahwa Ada dua macam statistika yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensial. Statistika deskriptif berkenaan dengan deskripsi data misal dari menghitung rata-rata dan varian dari data mentah, mendeskripsikan menggunakan tabel-tabel atau grafik sehingga data mentah lebih mudah “dibaca” dan lebih bermakna. Sedangkan statistika inferensial lebih dari itu misal melakukan pengujian hipotesis melakukan prediksi observasi masa depan atau membuat model regresi.[5]


B.     Analisis Statistik Deskriptif
Statistika deskriptif adalah “teknik yang digunakan untuk mensarikan data dan
menampilkannya dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh setiap orang”.[6] Hal ini
melibatkan proses kuantifikasi dari penemuan suatu fenomena. Berbagai statistik
sederhana, seperti rata-rata, dihitung dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan
grafik. Statistika deskriptif dapat memberikan pengetahuan yang signifikan pada
kejadian fenomena yang belum dikenal dan mendeteksi keterkaitan yang ada di
dalamnya. Fungsi statistik deskriptif antara lain mengklasifikasikan suatu data variabel berdasarkan kelompoknya masing-masing dari semula belum teratur dan mudah diinterpretasikan maksudnya oleh orang yang membutuhkan informasi tentang keadaan variabel tersebut. Selain itu statistik deskriptif juga berfungsi menyajikan informasi sedemikian rupa, sehingga data yang dihasilkan dari penelitian dapat dimanfaatkan oleh orang lain yang membutuhkan. Objek yang belum dikenal tidaklah mewakili populasi objek yang memiliki
"quantifiabel feature" melalui penyelidikan. Namun demikian, keragaman bisa
menjadi hasil dari keberagaman yang lainnya (karena acak atau terkontrol). Pada
ilmu fisika, yang sangat berkaitan dengan ekstraksi dan formulasi persamaan
matematika tidak menyisakan banyak tempat untuk fluktuasi acak. Pada ilmu
statistika, fluktuasi seperti itu dapat dijadikan model. Hubungan relasi statistik
selanjutnya merupakan hubungan relasi yang menerangkan suatu proporsi
perubahan stokastik yang pasti. Statistika Deskriptif adalah ilmu yang mempelajari tentang cara:
a.       Mengumpulkan data/informasi.
b.      Mengolah data hasil pengumpulan.
c.       Menyajikan data hasil pengolahan.
d.      Menganalisis data.
Ukuran penyebaran dapat digunakan untuk menentukan apakah nilai rata-ratanya benar-benar representatif atau tidak. Apabila suatu kelompok data
mempunyai penyebaran yang tidak sama terhadap nilai rata-ratanya, maka
dikatakan bahwa nilai rata-rata tersebut tidak representatif. Ukuran penyebaran dapat juga digunakan untuk mengadakan perbandinganterhadap variabilitas data.
Analisa Ukuran Penyebaran Data Statistik Deskriptif adalah Statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberikan gambaran terhadap objek yang di teliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Dalam Statistik Deskriptif ini akan dikemukakan cara-cara penyajian data, dengan tabel biasa maupun distribusi frekuensi, grafik garis maupun batang,diagram lingkaran, histogram dll, dan menghitung ukuran penyebaran dan pemusatan data seperti: Mean, Median, Mode, Standard Deviation, Variance, Kurtosis, Skewness, Range, Minimum, Maximum, Sum, dan Count. Keterangan Analisa Statistika Deskriptif Penyebaran Data Mean aritmetik atau dikenal sebagai rata-rata. Standar Error Perkiraan kesalahan dalam sampel Mean. Median adalah nilai di tengah.
Mode adalah nilai yang paling umum. Standar Deviation adalah Sebuah ukuran variabilitas data, sama seperti fungsi STDEV.Sample Varians Kuadrat dari standar deviasi. Sama seperti fungsi VAR. Kurtosis Mengukur berat dari ekor distribusi.Range Perbedaan antara maksimum dan minimum adalah, apabila minimum nilai terkecil sedangkan Maximum adalah nilai terbesar. Sum adalah  Jumlah dari semua nilai.Count adalah jumlah total nilai.
Statistik deskriptif lebih berkenaan dengan pengumpulan dan peringkasan data, serta penyajian hasil peringkasan tersebut. Data-data statistik, yang bisa diperoleh hasil sensus, survei, jajak pendapat atau pengamatan lainnya umumnya masih bersifat acak, “mentah” dan tidak terorganisir dengan baik (raw data). Data-data tersebut harus diringkas dengan baik dan teratur, baik dalam bentuk tabel atau presentasi grafis yang berguna sebagai dasar dalam proses pengambilan keputusan (statistik inferensi). Penyajian tabel dan grafis yang digunakan dalam statistik deskriptif dapat berupa:
  1. Distribusi frekuensi
  2. Presentasi grafis seperti histogram, Pie chart dan sebagainya.
Selain tabel dan grafik, untuk mengetahui deskripsi data diperlukan ukuran yang lebih eksak, yang biasa disebut summarystatistics (ringkasan statistik).Dua ukuran penting yang sering dipakai dalam pengambilan Keputusan adalah:
  1. Mencari central tendency (kecenderungan memusat), seperti Mean, Median, dan Modus
  2. mencari ukuran dispersion, seperti Standar Deviasi dan Varians
Selain central tendency dan dispersion, ukuran lain yang dipakai adalah Skewness dan Kurtosis yang berfungsi untuk mengetahui kemiringan data (gradien data).Kali ini akan dibahas menu dari SPSS yang berhubungan dengan statistik deskriptif, yaitu Summarize. Dalam menu ini terdapat beberapa submenu sebagai berikut:
1.      Frequencies. Menu ini membahas beberapa penjabaran ukuran statistik deskriptif seperti Mean, Median, Kuartil, Persentil, Standar Deviasi dan lainnya.
2.      Descriptives. Menu ini berfungsi untuk mengetahui skor-z dari suatu distribusi data dan menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak.
3.      Explore. Menu ini berfungsi untuk memeriksa lebih teliti sekelompok data. Alat utama yang dibahas adalah Box-Plot dan Steam & Leaf Plot, selain beberapa uji tambahan untuk menguji apakah data berasal dari distribusi normal.
4.      Crosstabs. Menu ini digunakan untuk menyajaikan deskripsi data dalam bentuk tabel silang (crosstab), yang terdiri atas baris dan kolom. Selain itu menu ini juga dilengkapi dengan analisis hubungan di antara baris dan kolom, seperti independensi diantara mereka, besar hubungannya dan lainnya.
5.      Case Summaries.Menu ini digunakan untuk melihat lebih jauh isis statistik deskriptif yang meliputi subgrup dari sebuah kasus, seperti grup “Pria” dan grup “Wanita”, bisa dibuat subgrup “Pria Dewasa” dan “Pria Remaja”, kemudian “Wanita Dewasa” dan “Wanita Remaja”, serta dibagi lagi menjadi yang tinggal di kota dan di desa, dan seterusnya.

C.     Analisis Statistik Inferensial

Statistik inferensial adalah teknik analisis data yang digunakan untuk menentukan sejauh mana kesamaan antara hasil yang diperoleh dari suatu sampel dengan hasil yang akan didapat pada populasi secara keseluruhan. Jadi statistik inferensial membantu peneliti untuk mencari tahu apakah hasil yang diperoleh dari suatu sampel dapat digeneralisasi pada populasi.[7]

Sejalan dengan pengertian statistik inferensial menurut Creswell, Muhammad Nisfiannoor berpendapat bahwa “statistik inferensial adalah metode yang berhubungan dengan analisis data pada sampel untuk digunakan untuk penggeneralisasian pada populasi. Penggunaan statistis inferensial didasarkan pada peluang (probability) dan sampel yang dipilih secara acak (random)”.[8]Konsep statistik inferensial yaitu:
1.      Standard Error. Peluang setiap sampel sangat identik dengan populasinya sangat kecil (nill) meskipun inferensi populasi didapat dari informasi sampel.Penerapan random sampling tidak menjamin karakteristik sampel sama persis dengan populasi. Variasi prediksi antara mean disebut sampling error. Sampling error ini tidak bisa dihindari dan ini bukan kesalahan peneliti. Yang menjadi persoalan adalah apakah error tersebut semata-mata hasil sampling error atau merupakan perbedaan yang bermakna yang akan pula ditemukan pada populasi yang lebih besar.Ciri standard error adalah bahwa error yang terjadi bisanya berdistribusi normal yang besarnya berbeda-bedadan eror tersebut cenderung membentuk kurva normal yang menyerupai lonceng.Faktor utama yang mempengaruhi standar   eror adalah jumlah sampel. Semakin banyak sampelnya, semakin kecil standar  erornya. Ini menunjukkan bahwasampel penelitian semakin akurat bila banyak sampelnya. Faktor utama yang mempengaruhi standard error adalah jumlah sampel. “Semakin banyak sampelnya, semakin kecil standard error meannya yang berarti bahwa semakin kecil standard error-nya, semakin akurat mean sampel untuk dijadikan estimator untuk mean populasinya”.[9]
2.      Pengujian Hipotesis. Pengujian hipotesis adalah proses pengambilan Keputusan dimana peneliti mengevaluasi hasil penelitian terhadap apa yang ingin dicapai sebelumnya. Misalnya, kita ingin menerapkan program baru dalam pelajaran membaca. Pada rencana penelitian dikemukakanhipotesis penelitian yang memprediksi perbedaan skor siswa yang menjalani program baru tadi dengan program lama, dan hipotesis nol (0), yang memprediksikan skor kedua kelompok tidak akan berbeda. Setelah data dihitung mean dan standar deviasinya dan hasilnya menunjukkan skor siswa dengan program baru lebih tinggi (berbeda secara signifikan) daripada siswa yang mengikuti program lama, maka hipotesis penelitian diterima dan hipotesis nol ditolak. Yang berarti “bahwa program baru tersebut efektif untuk diterapkan pada program membaca. Intinya, pengujian hipotesis adalah proses evaluasi hipotesis nol, apakah diterima atau ditolak”.[10]
3.      Uji Signifikansi. Uji signifikasi  adalah cara mengetahui adanya perbedaan antara dua skor. Signifikansi merujuk pada tingkat statistik dari probabilitas dimana dengannya kita bisa menolak hipotesis nol. Uji signifikansi dilakukan dengan menentukan tingkat probabilitas praseleksi yang dikenal dengan tingkat signifikansi (α). Tingkat probabilitas ini dijadikan dasar untuk menolak atau tidak menolak hipotesis nol. Standar yang digunakan umumnya 0,05 kesempatan (5 dari 100). Adapula yang menggunakan 0.01. “Semakin kecil nilai probabilitasnya, semakin kecil pula kemungkinan temuan tersebut diperoleh karena disebabkan oleh peluang”.[11]

Terdapat dua jenis statistik inferensial:
1.      Statistik Parametrik.
“Yaitu teknik yang didasarkan pada asumsi bahwa data yang diambil mempunyai distribusi normal dan menggunakan data interval dan rasio”.[12]
a.       Uji-tdigunakan untuk menentukan apakah 2 kelompok skor memiliki perbedaan yang signifikan di tingkat probabilitas pilihan. Contohnya, Uji-t dapat digunakan untuk membandingkan skor membaca pada laki-laki dan skor membaca pada perempuan di sekolah A.Strategi dasar Uji-t adalah membandingkan perbedaan nyata antara mean kelompok (X1-X2) menentukan apakah ada perbedaan yang diharapkan berdasarkan peluang.Uji-t terdiridari:
1)      Uji-t untuk sampel independen digunakan untuk menentukan apakah ada perbedaan yang signifikan antara dua sampel independen. Sampel independen ditentukan tanpa adanya pemadanan jenis apapun. Software SPSS dapat digunakan untuk uji-t.
2)      Uji-t untuk sampel non-independen.
“Digunakan untuk membandingkan dua kelompok terpilih berdasarkan beberapa kesamaan. Uji ini juga digunakan untuk membandingkan performasi kelompok tunggal dengan pretest dan posttest atau dengan dua perlakuan berbeda”.[13]
b.         Analisis Varians (ANOVA). Dalam Educational Research (2008), Cresswell mengartikan ANOVA sebagai teknik statistik yang digunakan untuk perbedaan yang ada pada lebih dari dua kelompok data. Adapun jenis analisis varians, yakni:
1)      ANOVA sederhana (satu arah) digunakan untuk menentukan apakah skor dari dua kelompok atau lebih memiliki perbedaan secara signifikan pada tingkat probabilitasnya. Misalnya,  pengukuran prestasi siswa berdasarkan tingkat ekonominya (tinggi, sedang, dan rendah), dimana tingkat ekonomi sebagai variabel kelompok dan tingkat ekonomi sebagai variabel dependennya.
2)      Multi comparison adalahpengujian yang melibatkan perhitungan bentuk istimewa dari uji-t. Setiap kali uji signifikansi dilakukan, tingkat probabilitasnya kita terima. Misalnya, kita setuju kalau hasil yang akan di daptakan muncul hanya 5 kali kesempatan pada setiap 100 sampel. Hasil tersebut dikatakan bermakna dan bukan sekedar karena peluang semata.
3)      ANOVA multifaktor adalah jenis analisis statistik yang paling sesuai. Hasil alisisnya adalah rasioF terpisah untuk setiap variabel bebas dan satu rasio F untuk interaksi. Misalnya, kita ingin mengetahui apakah gender dan tingkat ekonomi (tinggi, sedang, dan rendah) mempengaruhi prestasi mahasiswa. ANOVA multifaktor. Seperti pembahasan kelompok sebelumnya, desain faktorial digunakan untuk meneliti dua variabel bebas atau lebih serta hubungan di antara variabel tersebut, maka ANOVA multifaktor adalah jenis analisis statistik yang paling sesuai. Hasil analisisnya adalah rasioF terpisah untuk setiap variabel bebas dan satu rasio F untuk interaksi. Misalnya, kita ingin mengetahui apakah gender dan tingkat ekonomi (tinggi, sedang, dan rendah) mempengaruhi prestasi mahasiswa. ANOVA multifaktor memungkinkan kita untuk menghitung kedua variabel bebas (gender dan tingkat ekonomi) dan variabel terikat (prestasi; IPK, skor bahasa, skor matematika, dsb)
4)      Analysis of Covariance (ANCOVA). Analisis ini model ANOVA yang digunakan dengan cara berbeda dimana variabel bebas dihitung dengan memperhatikan rancangan penelitian. Bila penelitian memiliki 2 variabel bebas atau lebih, maka uji jenis inilah yang cocok digunakan melalui dua cara yakni: (1) sebagai teknik pengendalian variabel luar (extraneous variable) serta sebagai alat untuk meningkatkan kekuatan uji statistik. ANCOVA bisa digunakan pada penelitian kausal komparatif maupun penelitian eksperimental yang melibatkan kelompok yang sudah ada dan kelompok yang dibentuk secara acak, dan (2) ANCOVA digunakan untuk memperkuat uji statistis dengan memperkecil varian dalam kelompok (error). “Kekuatan yang dimaksudkan adalah kemampuan uji signifikansi untuk mengenali temuan riset sebenarnya, yang memungkinkan penguji menolak hipotesis 0 (nol) yang salah”.[14]
c.       Regresi Jamak. Regresi jamak digunakan pada data berbentuk rasio dan interval. Regresi jamak menggabungkan variabel yang diketahui secara terpisah untuk memprediksi (misalnya, hubungan antara) kriteria dalam persamaan (rumus) prediksi atau dikenal dengan  Multiple Regression Equation. Regresi jamak merupakan prosedur analisis untuk penelitian eksperimental, kausal komparatif, dan korelasional karena teknik ini tidak hanya untuk menentukan apakah ada hubungan antar variabel tetapi juga untuk mengetahui besar (kuatnya) hubungan tersebut. Salah satu jenis regresi jamak adalah step-wise analysis yang memungkinakn kita memasukkan atau mengeluarkan variabel utama (predicator) ke dalam persamaan regresi tahap demi tahap. Regresi jamak juda menjadi dasar analisis jalur yang bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat interaksi variabel utama satu sama lain dan berkontribusi pada variabel terikat.[15]Sementara dalam Emzir (2011) dikatakan bahwa “regresi jamak merupakan perluasan dari regresi dan prediksi sederhana dengan penambahan beberapa variabel. Kekuatan prediksi akan semakin terdukung dengan penambahan variabel”.[16]
d.      Korelasi. Menurut Cohen, dkk., Teknik korelasi digunakan untuk mengetahui tiga hal pada dua variabel atau dua set data. Pertama, “Apakah ada hubungan antara dua variabel atau set data”. Bila jawabannya “ya”, maka dua hal berikutnya perlu kita cari yakni; “Bagaimana arah hubungan tersebut”; dan “Apa yang menjadi ukurannya?” Hubungan yang dimaksudkan adalah “kecenderungan dua variabel atau set data berbeda secara konsisten”.[17]Dalam Solusi Mudah dan Cepat Menguasai SPSS 17.0 untuk Pengolahan Data Statistik (Wahana Komputer, 2009) dikatakan analisis korelasi dilakukan untuk menunjukkan keeratan hubungan kausal antara variabel-variabel. Jenis-jenis analisis korelasi, yaitu: Korelasi sederhana, yaitu , korelasi parsial, dan uji distance.
2.      Statistik Non-parametrik
Statistik nonparametrik adalah jenis statistis inferensial yang tidak mengharuskan data berdistribusi normal dan jenis data yang digunakan adalah data nominal dan ordinal.[18]Chi Square adalah suatu ukuran menyangkut perbedaan yang terdapat di antara frekwensi pengamatan dengan frekuensi teoritis/frekuensi harapan yang dinyatakan dengan simbol..[19]Statistik nomparametrik yang digunakan untuk menganalisis data yang berupa frekuensi atau persentase serta yang berbentuk proporsi yang bisa dikonversi menjadi persentase. Chi square digunakan untuk membandingkan frekuensi yang muncul pada kategori  atau kelompok berbeda. Dikenal dua kategori, yaitu; truecategory adalah apabila orang atau objek bersifat bebas pada setiap penelitian (laki-laki dan perempuan), dan artificialcategory yakni kategori yang secara operasional diartikan sebagai peneliti itu sendiri. Contohnya, mencari hubungan antara gender dengan keterampilan membaca pada sekolah A. “Karena adanya variabel nominal (gender dan keterampilan membaca), maka data tersebut dianalisis dengan statistik nonparametrik dengan menggunakan teknik chi square”.[20]

BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan mengumpulkan menganalisis menginterpretasi dan mempresentasikan data. Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data sedang statistik adalah data informasi atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Beberapa istilah statistika antara lain: populasi sampel unit sampel dan probabilitas. Ada dua macam statistika yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensial. Statistika deskriptif berkenaan dengan deskripsi data misal dari menghitung rata-rata dan varian dari data mentah; mendeskripsikan menggunakan tabel-tabel atau grafik sehingga data mentah lebih mudah “dibaca” dan lebih bermakna. “Sedangkan statistika inferensial lebih dari itu misal melakukan pengujian hipotesis melakukan prediksi observasi masa depan atau membuat model regresi”.[21]
Statistika deskriptif berkenaan dengan bagaimana data dapat digambarkan dideskripsikan) atau disimpulkan baik secara numerik (misal menghitung rata-rata dan deviasi standar) atau secara grafis (dalam bentuk tabel atau grafik) untuk mendapatkan gambaran sekilas mengenai data tersebut sehingga lebih mudah dibaca dan bermakna.
Statistika inferensial berkenaan dengan permodelan data dan melakukan pengambilan keputusan berdasarkan analisis data misal melakukan pengujian hipotesis melakukan estimasi pengamatan masa mendatang (estimasi atau prediksi) membuat permodelan hubungan (korelasi regresi ANOVA deret waktu) dan sebagainya.
B.     Saran
Sebagai seorang mahasiswa sebaiknya harus memahami dan mengerti dalam ilmu metodologi penelitian terkhusus dalam mengetahui beberapa analisis baik dalam penelitian kualitatif maupun penelitian kuantitatif agar dalam penyusunan skripsi maupun tesis tidak banyak terdapat kendala.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 1993)


Cohen, Luis dkk. Research Method in Education. Sixth Edition, (New York:  Routledge, 2007)


Cresswell, John W. Educational Research. Third Edition, (New Jersey: Pearson Education, Inc, 2008)

Emzir, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta: Rajawali Press, 2011)

Latif, Misno, Teknik Analisis Data Kuantitatif, (Jember: Makalah diklat Action Research Mahasiswa STAIN,2000)



Maqsun Arr. Sofwan, Misno A. Latif, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jember: FKIP, 1991)


Nisfiannoor, Muhammad, Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial, (Jakarta:Salemba Humatika, 2009)

Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 1987)



Spiegel, Murray R. dan Larry J. Stephens, Statistik. Edisi Ketiga. (Terjemahan oleh Wiwit Kastawan),(Jakarta: Erlangga, 2007)


Wayan Ardana, Beberapa Metode Statistik Untuk Penelitian Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1982)




[3]Ibid.
[7]John W. Creswell, Educational Researchs: Planning, Conducting, And Evaluating Quantitative and Qualitative Research, (New Jersey, Pearson Education Inc, 2008), h.326
[8]Muhammad Nisfiannoor. Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial, (Jakarta: Salemba Humatika, 2009), h. 4
[9]Cresswell, Opcit, h. 326-8
[10]Cresswell, Opcit. h. 328
[11]Cresswell, Opcit, h. 329
[12]Muhammad Nisfiannoor, Opcit,  h.4
[13]Cresswell, Opcit, h. 335
[14]John W. Cresswell, Op Cit, h. 341
[15]John W. Cresswell. Op Cit, h. 345
[16]Prof. DR. Emzir, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta: Rajawali Press, 2011), h. 49
[17]Luis Cohen, dkk. Research Method in Education. Sixth Edition, (New York: Routledge, 2007), h. 530
[18]Muhammad Nisfiannoor., Op Cit, h. 4
[19]Murray R. Spiegel dan Larry J. Stephens, Statistik. Edisi Ketiga. (Terjemahan), (Jakarta: Erlangga,  2007), h. 213
[20]John W. Cresswell, Op Cit, h. 348

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AMPUN KESUPEN KRITIK DAN SARANNYA...