MAKALAH
“PROSES PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN NON CETAK”
Oleh:
Nama/NPM :
1.
Riduan
Sururi / 1222010030
2.
Syaifuddin
/ 1222010032
3.
Sunarsih
/ 1222010031
Semester : 2 (dua)
Program : Ilmu Tarbiah
Konsentrasi : Pendidikan Agama Islam
Mata Kuliah : Teknologi Dan Media Pembelajaran
Di Ajukan Untuk
Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah Teknologi
Dan Media Pembelajaran
DOSEN PENGAMPU
1.
Dr.
DEDEN MAKBULLAH, M.Ag
2.
Dr.
M. IKBAL, M.Pd
IAIN
RADEN INTAN BANDAR LAMPUNG
PROGRAM
PASCA SARJANA (PPs)
KELOMPOK
YASRI BANDAR LAMPUNG
TAHUN
2013
KATA PENGANTAR
Assalamu’ alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah
dengan rasa syukur ke hadirat Allah SWT, yang dengan rahmat dan inayah Nya,
penulis dapat menyelesaikan makalah Proses pengembangan media pembelajaran non
cetak ini. Salawat dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Allah, Rasulullah, Muhammad SAW dan keluarganya serta para pengikutnya
yang selalu berjuang untuk menebar cahaya Islam sampai akhir zaman.
Dalam
penyelesaian makalah ini, terdapat kendala yang dihadapi penulis. Mulai dari
pencarian sumber bacaan dan keterbatasan waktu yang dimiliki. Alhamdulillah,
meskipun demikian, kendala ini dapat diatasi sehingga makalah ini dapat
diselesaikan tepat waktu. Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi atas penyelesaian
makalah ini. Semoga Allah SWT memberi berkah atas amal usaha kita.
Kendati
demikian kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Karena
itulah, penulis mohon maaf jika di dalam makalah ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan.
Akhirnya,
semoga makalah Proses pengembangan media pembelajaran non cetak ini dapat
bermanfaat umumnya bagi para pembaca dan khususnya bagi para mahasiswa PPS
IAIN Raden Intan Bandar Lampung dan pembaca umumnya. Kami pun terbuka
menerima kritik dan saran dari para pembaca semua, guna perbaikan di masa yang
akan datang.
Wassalamua’laikum Wr. Wb
Bandar Lampung, Juni 2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan
masalah.................................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
E-Learning.......................................................................... 3
B. Karakteristik
E-Learning...................................................................... 6
C. Syarat-syarat
Penggunaan E-Learning.................................................. 7
D. Fungsi E-Learning................................................................................ 8
E. Manfaat E-Learning.............................................................................. 9
F. Kelebihan
E-Learning........................................................................... 11
G. Keterbatasan
E-Learning...................................................................... 11
H. Kendala-kendala................................................................................... 12
I. Peranan E Learning Dalam Pembelajaran............................................. 15
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 19
B. Saran..................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaat hasil-hasil
teknologi dalam proses belajar. Para pendidik dituntut agar mampu menggunakan
media yang dapat disediakan oleh sekolah dan tidak tertutup kemungkinan bahwa
media tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Berbagai macam
media pembelajaran merupakan salah satu faktor penunjang yang penting dalam
proses peningkatan belajar. Ada dua unsur yang amat penting dalam pembelajaran
yaitu metode mengajar dan media pengajaran.Perkembangan teknologi juga sangat
berperan penting dalam proses pembelajaran serta penggunaan alat bantu sangat
membantu aktivitas proses belajar mengajar di kelas terutama peningkatan
prestasi belajar siswa atau mahasiswa.Penggunaan media pengajaran turut
menentukan keberhasilan dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Media memiliki
kekuatan positif yang mampu membuat proses pembelajaran lebih kreatif dan
dinamis. Saat ini peran media sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran,media
bukan hanya sekedar alat bantu tetapi sudah merupakan bagian yang integral
dalam sistem pendidikan dan pembelajaran. Untuk itu para guru dituntut agar
mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak
tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan
tuntutan zaman.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana proses pengembangan media non cetak?
C.
Rumusan Masalah
1.
Untuk mengetahui bagaimana proses pengembangan media
non cetak?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Konsep Desain Pengembangan Media
Pembelajaran Non Cetak
Pengembangan
Bahan Ajar Non-Cetak menjadi hal yang sangat penting berkaitan dengan upaya
membantu peserta didik meraih kompetensinya dengan lebih cepat. Bahan Ajar
Cetak yang digunakan dalam pembelajaran sejauh ini dinilai belum mampu
mengakomodasi seluruh upaya penyampaian materi pembelajaran. Ketidakmampuan ini
dapat ditemukan pada berkembangnya materi pembelajaran yang pada kondisi
tertentu sulit direpresentasikan secara tertulis, pada akhirnya bisa dilakukan
dengan bantuan teknologi informasi dan komunikasi. Berdasarkan peran teknologi
yang digunakan, Bahan Ajar Non-Cetak dikelompokkan ke dalam beberapa kategori,
antara lain :
1. Technology based learning Material
(Bahan Ajar berbasis Teknologi) yang meliputi Bahan ajar dengar atau Audio
Information Technologies (radio, audio tape/kaset, piringan hitam, Audio
Compact Disc, voice mail telephone, dan sebagainya) dan Bahan ajar pandang
dengar atau Video Information Technologies (video tape, video text, video
compact disc, film, dan sebagainya).
2. Computer assisted learning (CAL)
material yaitu bahan ajar yang menggunakan komputer sebagai alat bantu,
misalnya penggunaan komputer dalam menyampaikan Media Pembelajaran Presentasi
(Presentation Slide), penggunaan komputer dalam mengelola laboratorium bahasa,
dan sebagainya
3. Computer based learning (CBL)
material yaitu bahan ajar yang sepenuhnya menggunakan komputer secara
terintegrasi, misalnya Bahan ajar interaktif (interactive teaching material)
seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compac disk (CD) multimedia,
software pembelajaran interaktif, dan sebagainya.
4. Information and Communication
Technology (ICT) based learning material, atau lebih dikenal dengan Bahan Ajar
berbasis TIK/ICT, yaitu bahan ajar yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) dan telah mengacu pada Technology e-learning dan Data
Information Technologies. Contoh : Internet based tutorial, distance learning,
e-library, bulletin board, e-book, jurnal online, online module dan
sebagainya).
5. Peran penting Bahan Ajar berbasis
TIK/ICT dalam proses pembelajaran didasari oleh karakteristik Bahan Ajar yang
lebih kompleks dibanding jenis bahan ajar lain. Beberapa karakteristik Bahan
Ajar berbasis TIK/ICT dapat dikemukakan antara lain :
a. Memanfaatkan teknologi elektronik;
di mana guru dan siswa, siswa dan sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat
berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang
protokoler.
b. Memanfaatkan keunggulan komputer
(digital media ataupun teknologi jaringan / computer network).
c. Memanfaatkan teknologi multimedia,
sehingga suasana pembelajaran menjadi menarik, tidak membosankan dan pada
akhirnya memotivasi siswa untuk belajar mandiri
d. Menggunakan bahan ajar bersifat
mandiri (self learning materials) disimpan di komputer sehingga dapat diakses
oleh guru dan siswa kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan
memerlukannya.
e. Memanfaatkan Pertukaran Data
(Information sharing) yang secara interaktif dapat dilihat setiap saat di
komputer.[1]
Adapun Keunggulan Terkini yang
dimiliki oleh Bahan Ajar berbasis TIK/ICT dapat dirangkum sebagai berikut :
1. Berubahnya
peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif serta mempunyai ketertarikan
pada materi yang sedang dibahas .\
2. Siswa dapat
belajar atau me-review bahan ajar sewaktu-waktu karena bahan ajar dapat
tersimpan di komputer.
3. Guru dan
siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan
terjadual melalui jaringan, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa
jauh bahan ajar dipelajari.
4. Tersedianya
fasilitas e-moderating di mana guru dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah
melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan
berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.
5. Baik guru
maupun siswa dapat melakukan diskusi dan berinteraksi melalui
fasilitas-fasilitas internet yang dapat dilakukan secara kelompok/group.
Kita
semua menyadari kalau semua masalah pendidikan anak-anak kita itu tidak mudah.
Mereka berasal dari berbagai lapisan sosial serta memiliki sikap, bakat, minat,
kecerdasan, dan tingkah laku satu sama lain yang berbeda. Mereka datang ke
sekolah mengharapkan dapat memperoleh sesuatu, agar dapat dipakai untuk
menggantungkan hidupnya di kemudian hari. Dan sekolah memberikan kepadanya
pekerjaan rumah, tugas lapangan, soal jawab ulangan atau tes, yang kesemuanya
diperas dari buku-buku yang sering tidak tidak lengkap menggarap masalah isinya.
Tetapi masalahnya ialah bahwa anak-anak melupakannya begitu saja segera secepat
ulangan itu selesai. Keadaan demikian ini terus berlangsung sampai sekarang
suatu keadaan yang sebenarnya sudah jauh berbeda dengan masa lalu yang pada waktu
itu relatif hanya sedikit fakta yang perlu dipelajari. Sekarang keadaan jauh
berkembang, lingkungan mengalami perubahan sosial dan teknologi yang semakin
cepat ilmu, pengetahuan, dan informasi makin membengkak, dan fakta menjadi
kurang kepastiannya karena makin simpang siur datangnya. Menjadi suatu
pertanyaan haruskah kita mempertahankan cara-cara tradisional yang mengharuskan
anak-anak kita menghafalkan isis bukunya Masalahnya bukanlah sebenarnya
sebenarnya menghafalkan itu sendiri yang salah melainkan kedudukan hafalan yang
begitu tinggi dalam cara mendidik anak-anak kita itu dengan menyampingkan
latihan-latihan berpikir secara kritis. Menurut Levied an lentz (1982)
ada empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual yaitu:
1.
Fungsi atensi,yaitu menarik dan mengarahkan perhatian
siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna
visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
2.
Fungsi efektif,Media visual dapat terlihat dari
tingkat kenikmatan siswa ketika belajar teks yang bergambar.
3.
Fungsi kognitif,Media visual terlihat dari
temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambing visual atau gambar
memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengigat informasi atau pesan
yang terkandung dalam gambar.
4.
Fungsi kompensatoris, Media pelajaran terlihat dari
hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks
,membantu siswa yang lemah dalam membaca,untuk mengorganisasikan informasi
dalam teks dan mengigatnya kembali.
B.
Langkah-langkah Pengembangan Media Pembelajaran Non
Cetak
Pemilihan dan penggunaan media
pembelajaran harus melibatkan tenaga yang mampu,terampil,dan profesional untuk
memanfaatkan di setiap lembaga pendidikan. Biaya yang dibutuhkan juga harus
tersedia dan terjangkau oleh suatu lembaga yang bersangkutan. Heinich dan
kawan-kawan (1982) mengajukan model perencanaan penggunaan media non cetak. Model
ini menyarankan enam kegiatan utama dalam perencanaan pembelajaran yaitu:
1. Menganalisis karakteristik umum
kelompok sasaran, apakah mereka siswa lanjutan atau perguruan tinggi.
2. Menyatakan atau merumuskan tujuan
pembelajaran, yaitu perilaku atau kemampuan baru apa yang diharapkan siswa
miliki dan kuasai setelah proses belajar mengajar selesai.
3. Memilih,memodifikasi, atau merancang
dan mengembangkan materi dan media yang tepat.
4. Merupakan materi dan media, Setelah
memilih materi dan media yang tepat, diperlukan persiapan bagaimana dan berapa
banyak waktu diperlukan untuk menggunakannya.
5. Meminta tanggapan dari siswa. Guru
sebaiknya mendorong siswa untuk memberikan respons dan umpan balik mengenai
keefektifan proses belajar.
6. Mengevaluasi proses belajar. Tujuannya
untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa mengenai tujuan pembelajaran, keefektifan
media,pendekatan,dan guru sendiri.[2]
Dalam penggunaan media pembelajaran
harus ada penjelasan mengenai maksud dan tujuan pemilihan media pembelajaran. Hal
yang harus diperhatikan adalah familiaritas media, yaitu mengenal ciri-ciri dan
sifat-sifat media pembelajaran yang akan dipilih.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Media adalah komponen sumber belajar
atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang
dapat merangsang siswa untuk belajar. Secara umum manfaat media pembelajaran
adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan
pembelajaran lebih efektif dan efisien serta sebagai alat bantu mengajar yang
turut mempengaruhi iklim,kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan di ciptakan
oleh guru. Dengan menggunakan media pembelajaran maka akan mempermudah pendidik
dalam proses belajar mengajar khususnya mata pelajaran matematika yang sangat
dienggani oleh para peserta didik.
Untuk itu sebagai pendidik sudah
sepatutnya kita membuat media non cetak agar lebih disegani oleh para siswa,. Oleh
karena sangatlah penting dalam proses mengajar itu menggunakan media sebagi
bahan untuk menyampaikan materi agar peserta didik dapat lebih memahami yang
disampaikan oleh pendidik. Media pembelajaran ini juga berfungsi untuk
memperbaiki metode pengajaran
B. Saran
Seorang guru harus bisa memanfaatkan
media pembelajaran baik cetak maupun non cetak, dan memperdalam pengetahuan
tentang media pembelajaran demi mendukung tercapainya tujuan yang
diinginkan,dan mendapatkan siswa dan siswi yang berprestasi.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad
Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Grafindo Persada.
Nurhasnawati.2011.Media
Pembelajaran.Pekanbaru: yayasan Pusaka Riau.
[1]
http://mgmpgurusma.wordpress.com/2010/08/01/bahan-ajar-non-cetak/
diunduh tanggal 19-05-2013. 10.40 WIB
[2] http://pmtyeniaprodita.blogspot.com/2013/02/makalah-media-pembelajaran.html
Di unduh tol 08 juni 2013 pukul 13.20 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
AMPUN KESUPEN KRITIK DAN SARANNYA...