Alamat

Nama: Ridwan Sururi, S.Pd.I. Alamat: Jl. Pesantren Mathla'ul Falah no 412. Sindang Anom Kec. Sekampung Udik Kab. Lampung Timur. email. abu.hanan17@gmail.com. Facebook. Ridwan Sururi. HP. 085233552224

Jumat, 14 Juni 2013

MAKALAH PROSES PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN NON CETAK. RIDWAN SURURI SINDANG ANOM SEKAMPUNG UDIK LAMPUNG TIMUR


MAKALAH
PROSES PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN NON CETAK

Oleh:
Nama/NPM                        :
1.        Riduan Sururi / 1222010030
2.        Syaifuddin / 1222010032
3.        Sunarsih / 1222010031
Semester                 : 2 (dua)
Program                  : Ilmu Tarbiah
Konsentrasi             : Pendidikan Agama Islam
Mata Kuliah            : Teknologi Dan Media Pembelajaran

Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah Teknologi Dan Media Pembelajaran

DOSEN PENGAMPU
1.      Dr. DEDEN MAKBULLAH, M.Ag
2.      Dr. M. IKBAL, M.Pd
 







IAIN RADEN INTAN BANDAR LAMPUNG
PROGRAM PASCA SARJANA (PPs)
KELOMPOK YASRI BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2013

KATA PENGANTAR

Assalamu’ alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah dengan rasa syukur ke hadirat Allah SWT, yang dengan rahmat dan inayah Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah Proses pengembangan media pembelajaran non cetak ini. Salawat dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Allah, Rasulullah, Muhammad SAW dan keluarganya serta para pengikutnya yang selalu berjuang untuk menebar cahaya Islam sampai akhir zaman.
Dalam penyelesaian makalah ini, terdapat kendala yang dihadapi penulis. Mulai dari pencarian sumber bacaan dan keterbatasan waktu yang dimiliki. Alhamdulillah, meskipun demikian, kendala ini dapat diatasi sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu. Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak  yang telah berkontribusi atas penyelesaian makalah ini.  Semoga Allah SWT memberi berkah atas amal usaha kita.
Kendati demikian kami menyadari makalah ini  masih jauh dari kesempurnaan. Karena itulah, penulis mohon maaf jika di dalam makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan.
Akhirnya, semoga makalah Proses pengembangan media pembelajaran non cetak ini dapat bermanfaat umumnya bagi para pembaca dan  khususnya bagi para mahasiswa PPS IAIN Raden Intan Bandar Lampung dan pembaca umumnya. Kami pun  terbuka menerima kritik dan saran dari para pembaca semua, guna perbaikan di masa yang akan datang.
Wassalamua’laikum Wr. Wb
                                                                        Bandar Lampung,    Juni 2013
                                                                                           Penulis
                                                                                     
DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL......................................................................................         i
KATA PENGANTAR ..................................................................................        ii
DAFTAR ISI...................................................................................................       iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................        1
B. Rumusan masalah..................................................................................        2
C. Tujuan...................................................................................................        2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian E-Learning..........................................................................        3
B. Karakteristik E-Learning......................................................................        6
C. Syarat-syarat Penggunaan E-Learning..................................................        7
D. Fungsi E-Learning................................................................................        8
E. Manfaat E-Learning..............................................................................        9
F. Kelebihan E-Learning...........................................................................      11
G. Keterbatasan E-Learning......................................................................      11
H. Kendala-kendala...................................................................................      12
I.  Peranan E Learning Dalam Pembelajaran.............................................      15

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................      19
B. Saran.....................................................................................................      19

DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaat hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para pendidik dituntut agar mampu menggunakan media yang dapat disediakan oleh sekolah dan tidak tertutup kemungkinan bahwa media tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Berbagai macam media pembelajaran merupakan salah satu faktor penunjang yang penting dalam proses peningkatan belajar. Ada dua unsur yang amat penting dalam pembelajaran yaitu metode mengajar dan media pengajaran.Perkembangan teknologi juga sangat berperan penting dalam proses pembelajaran serta penggunaan alat bantu sangat membantu aktivitas proses belajar mengajar di kelas terutama peningkatan prestasi belajar siswa atau mahasiswa.Penggunaan media pengajaran turut menentukan keberhasilan dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Media memiliki kekuatan positif yang mampu membuat proses pembelajaran lebih kreatif dan dinamis. Saat ini peran media sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran,media bukan hanya sekedar alat bantu tetapi sudah merupakan bagian yang integral dalam sistem pendidikan dan pembelajaran. Untuk itu para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman.  

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana proses pengembangan media non cetak?

C.    Rumusan Masalah
1.      Untuk mengetahui bagaimana proses pengembangan media non cetak?


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Konsep Desain Pengembangan Media Pembelajaran Non Cetak
Pengembangan Bahan Ajar Non-Cetak menjadi hal yang sangat penting berkaitan dengan upaya membantu peserta didik meraih kompetensinya dengan lebih cepat. Bahan Ajar Cetak yang digunakan dalam pembelajaran sejauh ini dinilai belum mampu mengakomodasi seluruh upaya penyampaian materi pembelajaran. Ketidakmampuan ini dapat ditemukan pada berkembangnya materi pembelajaran yang pada kondisi tertentu sulit direpresentasikan secara tertulis, pada akhirnya bisa dilakukan dengan bantuan teknologi informasi dan komunikasi. Berdasarkan peran teknologi yang digunakan, Bahan Ajar Non-Cetak dikelompokkan ke dalam beberapa kategori, antara lain :

1.      Technology based learning Material (Bahan Ajar berbasis Teknologi) yang meliputi Bahan ajar dengar atau Audio Information Technologies (radio, audio tape/kaset, piringan hitam, Audio Compact Disc, voice mail telephone, dan sebagainya) dan Bahan ajar pandang dengar atau Video Information Technologies (video tape, video text, video compact disc, film, dan sebagainya).
2.      Computer assisted learning (CAL) material yaitu bahan ajar yang menggunakan komputer sebagai alat bantu, misalnya penggunaan komputer dalam menyampaikan Media Pembelajaran Presentasi (Presentation Slide), penggunaan komputer dalam mengelola laboratorium bahasa, dan sebagainya
3.      Computer based learning (CBL) material yaitu bahan ajar yang sepenuhnya menggunakan komputer secara terintegrasi, misalnya Bahan ajar interaktif (interactive teaching material) seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compac disk (CD) multimedia, software pembelajaran interaktif, dan sebagainya.
4.      Information and Communication Technology (ICT) based learning material, atau lebih dikenal dengan Bahan Ajar berbasis TIK/ICT, yaitu bahan ajar yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan telah mengacu pada Technology e-learning dan Data Information Technologies. Contoh : Internet based tutorial, distance learning, e-library, bulletin board, e-book, jurnal online, online module dan sebagainya).
5.      Peran penting Bahan Ajar berbasis TIK/ICT dalam proses pembelajaran didasari oleh karakteristik Bahan Ajar yang lebih kompleks dibanding jenis bahan ajar lain. Beberapa karakteristik Bahan Ajar berbasis TIK/ICT dapat dikemukakan antara lain :
a.       Memanfaatkan teknologi elektronik; di mana guru dan siswa, siswa dan sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler.
b.      Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media ataupun teknologi jaringan / computer network).
c.       Memanfaatkan teknologi multimedia, sehingga suasana pembelajaran menjadi menarik, tidak membosankan dan pada akhirnya memotivasi siswa untuk belajar mandiri
d.      Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya.
e.       Memanfaatkan Pertukaran Data (Information sharing) yang secara interaktif dapat dilihat setiap saat di komputer.[1]

Adapun Keunggulan Terkini yang dimiliki oleh Bahan Ajar berbasis TIK/ICT dapat dirangkum sebagai berikut :
1.      Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif serta mempunyai ketertarikan pada materi yang sedang dibahas .\
2.      Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar sewaktu-waktu karena bahan ajar dapat tersimpan di komputer.
3.      Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadual melalui jaringan, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.
4.      Tersedianya fasilitas e-moderating di mana guru dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.
5.      Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi dan berinteraksi melalui fasilitas-fasilitas internet yang dapat dilakukan secara kelompok/group.
Kita semua menyadari kalau semua masalah pendidikan anak-anak kita itu tidak mudah. Mereka berasal dari berbagai lapisan sosial serta memiliki sikap, bakat, minat, kecerdasan, dan tingkah laku satu sama lain yang berbeda. Mereka datang ke sekolah mengharapkan dapat memperoleh sesuatu, agar dapat dipakai untuk menggantungkan hidupnya di kemudian hari. Dan sekolah memberikan kepadanya pekerjaan rumah, tugas lapangan, soal jawab ulangan atau tes, yang kesemuanya diperas dari buku-buku yang sering tidak tidak lengkap menggarap masalah isinya. Tetapi masalahnya ialah bahwa anak-anak melupakannya begitu saja segera secepat ulangan itu selesai. Keadaan demikian ini terus berlangsung sampai sekarang suatu keadaan yang sebenarnya sudah jauh berbeda dengan masa lalu yang pada waktu itu relatif hanya sedikit fakta yang perlu dipelajari. Sekarang keadaan jauh berkembang, lingkungan mengalami perubahan sosial dan teknologi yang semakin cepat ilmu, pengetahuan, dan informasi makin membengkak, dan fakta menjadi kurang kepastiannya karena makin simpang siur datangnya. Menjadi suatu pertanyaan haruskah kita mempertahankan cara-cara tradisional yang mengharuskan anak-anak kita menghafalkan isis bukunya Masalahnya bukanlah sebenarnya sebenarnya menghafalkan itu sendiri yang salah melainkan kedudukan hafalan yang begitu tinggi dalam cara mendidik anak-anak kita itu dengan menyampingkan latihan-latihan berpikir secara kritis. Menurut Levied an lentz  (1982) ada empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual yaitu:
1.      Fungsi atensi,yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
2.      Fungsi efektif,Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar teks yang bergambar.
3.      Fungsi kognitif,Media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambing visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengigat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
4.      Fungsi kompensatoris, Media pelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks ,membantu siswa yang lemah dalam membaca,untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengigatnya kembali.

B.     Langkah-langkah Pengembangan Media Pembelajaran Non Cetak
Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran harus melibatkan tenaga yang mampu,terampil,dan profesional untuk memanfaatkan di setiap lembaga pendidikan. Biaya yang dibutuhkan juga harus tersedia dan terjangkau oleh suatu lembaga yang bersangkutan. Heinich dan kawan-kawan (1982) mengajukan model perencanaan penggunaan media non cetak. Model ini menyarankan enam kegiatan utama dalam perencanaan pembelajaran yaitu:

1.      Menganalisis karakteristik umum kelompok sasaran, apakah mereka siswa lanjutan atau perguruan tinggi.
2.      Menyatakan atau merumuskan tujuan pembelajaran, yaitu perilaku atau kemampuan baru apa yang diharapkan siswa miliki dan kuasai setelah proses belajar mengajar selesai.
3.      Memilih,memodifikasi, atau merancang dan mengembangkan materi dan media yang tepat.
4.      Merupakan materi dan media, Setelah memilih materi dan media yang tepat, diperlukan persiapan bagaimana dan berapa banyak waktu diperlukan untuk menggunakannya.
5.      Meminta tanggapan dari siswa. Guru sebaiknya mendorong siswa untuk memberikan respons dan umpan balik mengenai keefektifan proses belajar.
6.      Mengevaluasi proses belajar. Tujuannya untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa mengenai tujuan pembelajaran, keefektifan media,pendekatan,dan guru sendiri.[2]
Dalam penggunaan media pembelajaran harus ada penjelasan mengenai maksud dan tujuan pemilihan media pembelajaran. Hal yang harus diperhatikan adalah familiaritas media, yaitu mengenal ciri-ciri dan sifat-sifat media pembelajaran yang akan dipilih.





BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien serta sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim,kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan di ciptakan oleh guru. Dengan menggunakan media pembelajaran maka akan mempermudah pendidik dalam proses belajar mengajar khususnya mata pelajaran matematika yang sangat dienggani oleh para peserta didik.
Untuk itu sebagai pendidik sudah sepatutnya kita membuat media non cetak agar lebih disegani oleh para siswa,. Oleh karena sangatlah penting dalam proses mengajar itu menggunakan media sebagi bahan untuk menyampaikan materi agar peserta didik dapat lebih memahami yang disampaikan oleh pendidik. Media pembelajaran ini juga berfungsi untuk memperbaiki metode pengajaran

     B.  Saran
Seorang guru harus bisa memanfaatkan media pembelajaran baik cetak maupun non cetak, dan memperdalam pengetahuan tentang media pembelajaran demi mendukung tercapainya tujuan yang diinginkan,dan mendapatkan siswa dan siswi yang berprestasi.


DAFTAR PUSTAKA


Arsyad Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Grafindo Persada.
Nurhasnawati.2011.Media Pembelajaran.Pekanbaru: yayasan Pusaka Riau.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AMPUN KESUPEN KRITIK DAN SARANNYA...