MAKALAH
“STRATEGI DAN APLIKASI TEKNOLOGI
DALAM PEMBELAJARAN”
Oleh:
Nama/NPM : Riduan Sururi /
1222010030
Semester : 2 (dua)
Program : Ilmu Tarbiyah
Konsentrasi : Pendidikan Agama Islam
Mata Kuliah : Teknologi Dan Media Pembelajaran
Di
Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata
Kuliah Teknologi Dan Media Pembelajaran
Dosen
Pengampu
1.
Dr. DEDEN
MAKBULLAH, M.Ag
2.
Dr. M. IQBAL,
M.Pd
IAIN
RADEN INTAN BANDAR LAMPUNG
PROGRAM
PASCA SARJANA (PPs)
KELOMPOK
YASRI BANDAR LAMPUNG
TAHUN
2013
KATA
PENGANTAR
Hamdan lillah puji syukur saya
panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik, inayah dan ridlo
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
pembuatan makalah yang berjudul “Strategi dan Aplikasi Teknologi dalam
Pembelajaran”
Pembuatan makalah ini sebagai tugas individu penulis dalam mengikuti perkuliahan Mata Kuliah Teknologi dan Media Pembelajaran
Asuhan Bapak Dr. Deden Makbullah, M.Ag dan Dr. M. Iqbal, M.Pd pada Pasca Sarjana IAIN Raden Intan Bandar
Lampung konsentrasi Pendidikan Agama Islam.
Penulis menyadari, pembuatan makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan, saran dan kritik yang sifatnya membangun
sangat saya harapkan demi sempurnanya pembuatan-pembuatan makalah berikutnya.
Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi pembaca umumnya, dan bagi penulis
khususnya.
Bandar
Lampung, April 2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan
masalah.................................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Strategi Belajar Mengajar................................................... 3
B. Kedudukan
SBM dalam Sistem Pengajaran......................................... 5
C. Pengertian
Aplikasi Teknologi Pendidikan........................................... 6
D. Aplikasi
TP Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan.............................. 9
E. EdukasiNet
Pembelajaran Berbasis internet.......................................... 13
F. Teknologi
Pendidikan di ruang Kelas................................................... 15
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 16
B. Saran..................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan
belajar merupakan suatu sistem yang terdiri dari unsur tujuan, bahan pelajaran,
strategi, alat, siswa dan guru. Semua unsur atau komponen tersebut saling berkaitan,
saling mempengaruhi dan semuanya berfungsi dengan berorientasi pada tujuan.
Seperti telah kita ketahui bahwa tugas utama guru ialah mengajar yang berarti
membelajarkan siswa untuk mencapai tujuan tertentu atau kompetensi. Tujuan atau
kompetensi itu telah dirumuskan dalam kurikulum yang berfungsi sebagai pedoman
pelaksanaan proses pembelajaran.
Teknologi pendidikan adalah profesi yang menerapkan
ilmu pengetahuan terkait dengan pembelajaran/instruksional dan seni mengajar
yang diperoleh melalui penelitian dan pengalaman untuk mengembangkan dan
mengelola secara ekonomis dan elegan, sistem dan materi instruksional yang
mendukung dan menjadi bagian dari lingkungan belajar yang manusiawi dan efektif
sehingga menjadi mudah di akses oleh banyak orang demi kemajuan dan
kesejahteraan umat manusia. Atau dapat juga dapat disingkat Teknologi
pembelajaran itu adalah suatu profesi yang menciptakan proses belajar yang
mudah diperoleh dan dimanfaatkan oleh orang banyak. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan di hampir semua aspek
kehidupan manusia di mana berbagai permasalahan hanya dapat dipecahkan dengan
upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain manfaat
bagi kehidupan manusia di satu sisi perubahan tersebut juga membawa manusia ke
era persaingan global yang semakin ketat. Agar mampu berperan dalam persaingan
global, maka sebagai bangsa kita perlu terus mengembangkan dan meningkatkan
sumber daya manusia. Oleh karena itu, peningkatan sumber daya manusia merupakan
kenyataan yang harus dihadapi dalam menjalani era globalisasi tersebut.
Persoalan berikut ini adalah bagaimana melaksanakannya
di dalam proses belajar mengajar atau proses pembelajaran agar tujuan atau
kompetensi yang diharapkan tercapai. Dalam proses pembelajaran yang menjadi
persoalan pokok ialah bagaimana memilih dan menentukan strategi pembelajaran
atau strategi belajar mengajar (SBM). Strategi belajar mengajar menentukan
jenis interaksi di dalam proses pembelajaran. Strategi pembelajaran yang di
gunakan harus menimbulkan aktivitas belajar yang baik, aktif, kreatif, efektif
dan efisien, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.
Sesuai dengan pemaparan di atas di temukan beberapa
rumusan masalah yaitu:
1.
Apa pengertian strategi belajar mengajar?
2.
Mengapa strategi penting dalam proses pembelajaran?
3.
Bagaimana Aplikasi teknologi Pendidikan Untuk meningkatkan mutu pendidikan
di Indonesia?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian strategi belajar mengajar.
2.
Untuk mengetahui mengapa strategi penting dalam proses pembelajaran
3.
Untuk mengetahui bagaimana Aplikasi teknologi Pendidikan Untuk meningkatkan
mutu pendidikan di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Jika
kita simak istilah strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos yang
artinya suatu usaha untuk mencapai kemenangan dalam suatu peperangan awalnya
digunakan dalam lingkungan militer namun isilah strategi digunakan dalam
berbagai bidang yang memiliki esensi yang relatif sama termasuk diadopsi dalam
konteks pembelajaran yang dikenal dengan istilah strategi pembelajaran Agar
Anda memperoleh pemahaman yang mendalam tentang makna dan hakikat strategi
pembelajaran cermatilah pengertian strategi pembelajaran ( SBM ) sebagai berikut:
Adapun beberapa pengertian strategi
belajar mengajar menurut para ahli adalah sebagai berikut :
1.
Hamzah B. Uno. Strategi pembelajaran adalah merupakan
hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses pembelajaran.
2.
Dick dan Carey. Strategi pembelajaran adalah
komponen-komponen dari suatu set materi termasuk aktivitas sebelum
pembelajaran, dan partisipasi peserta didik yang merupakan prosedur
pembelajaran yang digunakan kegiatan selanjutnya.
3.
Suparman. Strategi pembelajaran adalah merupakan
perpaduan dari urutan kegiatan, cara mengorganisasikan materi pelajaran peserta
didik, peralatan dan bahan,dan waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
4.
Gerlach dan Ely. Strategi pembelajaran adalah merupakan
cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan
pembelajaran tertentu.
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu
garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang
telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan
sebagai pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan
belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Atau bisa
dikatakan strategi belajar mengajar merupakan suatu serangkaian rencana
kegiatan yang termasuk dalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai
sumber daya atau kekuatan dalam suatu pembelajaran. Hasan
Langgulung seperti yang dikutip oleh Ramayulis. Beliau
menyatakan bahwa pengajaran itu berarti pemindahan pengetahuan dari seseorang
yang mempunyai pengetahuan kepada orang lain yang belum mengetahui.[1]
Ada empat strategi dasar dalam belajar
mengajar meliputi hal-hal berikut :
1.
Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan
kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang
diharapkan.
2.
Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan
aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
3.
Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik
belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat
dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajar.
4.
Norma-norma Menetapkan dan batas minimal keberhasilan
atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh
guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya
akan dijadikan umpan balik buat penyempurnaan yang bersangkutan secara
keseluruhan.
Telah kita ketahui bahwa pembelajaran adalah merupakan sebuah kegiatan yang
wajib kita lakukan dan kita berikan kepada peserta didik. Karena merupakan
kunci sukses untuk menggapai masa depan yang cerah, mempersiapkan generasi
bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi. Yang pada akhirnya akan
berguna bagi bangsa, negara, dan agama. Melihat peran yang begitu vital, maka
menerapkan strategi yang efektif dan efisien adalah sebuah keharusan. Dengan
harapan proses belajar mengajar akan berjalan menyenangkan dan tidak
membosankan Setiap strategi pembelajaran (SBM) memiliki ranah
pembelajaran tersebut ada 3, yaitu: Ranah kognitif atau ranah perubahan
pengetahuan; Ranah afektif atau rana perubahan sikap - perilaku ; dan Ranah
psikomotorik atau ranah perubahan/peningkatan keterampilan. Oleh karena itu SBM
merupakan komponen terpenting dalam sistem pembelajaran yaitu suatu kegiatan
yang dilakukan oleh seorang guru dalam mengajar untuk memberi pemahaman peserta
didik agar tujuan pembelajaran itu bisa tercapai.
Istilah
strategi yang pada awalnya digunakan dalam lingkungan militer, tapi sekarang
ini dipakai dalam berbagai bidang dengan esensi makna yang relatif sama.
Strategi, berasal dari kata strategos atau strategus (Yunani)
yang mengandung makna jenderal atau dalam hal ini perwira negara (state
officer) yang bertanggung jawab merencanakan suatu strategi dan mengarahkan
pasukannya untuk mencapai kemenangan. Saat
ini strategi juga telah di terapkan di berbagai pertandingan olah raga, baik
sepak bola, bulu tangkis, maupun catur, memerlukan strategi untuk mengalahkan
lawan. Tak ketinggalan pula dunia politik dan bisnis juga dipenuhi oleh
strategi. bahkan strategi juga dibutuhkan dalam bidang pendidikan khususnya
pada saat proses belajar mengajar. Keberhasilan
peserta didik dalam suatu kegiatan belajar mengajar ditentukan banyak faktor,
salah satunya peran guru. Di sekolah guru mengambil peranan penting dalam
menentukan strategi yang sesuai dengan psikis dan intelektual peserta didik.
Guru bisa di benci peserta didik karena model pembelajarannya membosankan dan
karakternya galak. Sebaliknya, seorang guru akan menjadi sosok yang diidolakan
para peserta didik jika berhasil menerapkan strategi yang bisa memotivasi siswa
dengan baik. Masih
banyak dijumpai guru yang kurang tepat dalam menafsirkan inti dari mengajar.
Mengajar bukan hanya menyuruh anak menghafal, mengajar bukan hanya menyampaikan
pengetahuan dari guru kepada siswa, mengajar bukan hanya menggunakan satu
metode mengajar tertentu. Mengajar adalah suatu kegiatan yang sangat kompleks
yang di dalamnya menekankan bagaimana mengaktifkan siswa dalam hal belajar
dengan menggunakan berbagai cara dan strategi sehingga membentuk pribadi yang
berbudi luhur. Memang tidak mudah melahirkan kelulusan yang bagus dari sisi
kecerdasan dan budi pekerti untuk zaman sekarang. Dunia pendidikan menemui
berbagai kesulitan untuk menghasilkan peserta didik yang sukses. Ini karena
sistem yang membingkai pembelajaran juga sering kali merumitkan para guru untuk
memilih strategi yang jitu untuk diterapkan di kelas.
Pembelajaran
yang berpusat pada siswa merupakan kunci utama dalam mengajar. Banyak sekali
strategi pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru untuk menciptakan
pembelajaran yang berpusat pada siswa, sebut saja pendekatan PAIKEM, CBSA, PKP,
dll merupakan salah satu dari banyak strategi yang dapat dipilih oleh guru
untuk diterapkan dalam proses pembelajaran. Guru yang baik mampu menyesuaikan
metode pembelajaran dengan bahan pelajaran, selanjutnya dengan metode
pembelajaran itu mampu menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan siswa
yang dapat meningkatkan kualitas keterlibatan siswa dalam belajar. Dengan
menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata siswa, maka siswa akan
mampu mengkontruksi (membangun) sendiri pemahamannya sehingga pembelajaran akan
lebih bermakna.
C.
Pengertian Aplikasi Teknologi Pendidikan
Istilah teknologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Technologia”
yang menurut Webster Dictionary berarti systematematic treatment
atau penanganan sesuatu secara
sistematis. Sedangkan Techne sebagai dasar kata teknologi berarti art, skil, science yang berarti keahlian, keterampilan, dan ilmu.
Jadi teknologi pendidikan dapat diartikan
sebagai penanganan atau pelaksanaan pendidikan
secara sistematis atau penerapan science untuk
memecahkan masalah-masalah pendidikan.[2]
Dalam bahasa Inggris digunakan
istilah instructional technology
ataueducational technology, yang mendefinisikan sebagai
berikut, instructional technology
means tehe media born of the communications relatioan which can beused for instructional purpose alongside the teacher, the book, and the blackboard.[3]
Teknologi pendidikan adalah
pengembangan, penerapan, dan penilaian sistem-sistem,
teknik-teknik dan alat-alat Bantu untuk memperbaiki proses belajar
manusia.[4]
Sedangkan menurut para ahli yang lain Teknologi
pendidikan adalah proses kompleks
yang tereintegrasi meliputi orang,
prosedur, gagasan, sarana dan organisasi untuk menganalisis masalah dan
merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah dalam
aspek belajar manusia.[5]
Teknologi pendidikan menurut Miarso dalam buku
menyemai benih teknologi pendidikan sebagai suatu bidang kajian atau disiplin
keilmuan yang berdiri sendiri. Ditinjau dari pendekatan pendidikan, teknologi
pendidikan adalah suatu proses yang bersistem dalam usaha mendidikkan atau
membelajarkan. Dalam proses yang bersistem ini kemungkinan besar digunakan
teknologi pendidikan sebagai produk. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan,
bahwa aplikasi teknologi sebagai penerapan dari suatu disiplin ilmu yang
membahas proses dalam usaha mendidik atau membelajarkan. Dan dalam proses
mendidik atau membelajarkan tersebut kemungkinan besar menggunakan teknologi.
Teknologi
pembelajaran memiliki lima kawasan yang menjadi bidang garapnya, baik sebagai objek formal maupun objek materinya, yaitu desain, pengembangan, pemanfaatan, pengolahan, evaluasi sumber dan proses
belajar. Oleh karenanya aplikasi teknologi pembelajaran juga tidak terlepas
dari lima kawasan tersebut. Seels dan Richey (1994) menjelaskan bahwa demi
menjaga keutuhan definisi (teknologi pembelajaran) kegiatan-kegiatan dalam setiap kawasan
teknologi pembelajaran dapat dikaitkan baik kepada proses maupun sumber
pembelajaran.[6]
Pengertian Mutu Pendidikan Menurut Umeidi: Dalam rangka
umum mutu pendidikan mengandung makna derajat (tingkat) keunggulan suatu produk
(hasil kerja / upaya) baik berupa barang maupun jasa. Dalam konteks pendidikan,
pengertian mutu mengacu pada proses pendidikan dan hasil pendidikna. Dalam
proses pendidikan yang bermutu terlibat berbagai input, seperti : bahan ajar
(kognitif, psikomotorik, afektif), metodologi yang bervariatif sesuai dengan
kemampuan guru, sarana dan prasarana sekolah, dukungan administrasi, sumber
daya dan dukungan lingkungan yang kondusif. Manajemen sekolah, dukungan
berfungsi menyinkronkan berbagai input tersebut atau menyinergiskan semua
komponen dalam interaksi (proses) belajar mengajar baik antara guru, siswa dan
saran pendukung di kelas maupun di luar kelas, baik dalam konteks
intrakurikuler maupun dalam konteks ekstrakurikuler, baik dalam substansi
akademis maupun non-akademis dalam suasana yang mendukung proses pembelajaran.
Mutu dalam konteks “hasil belajar” mengacu pada prestasi yang dicapai oleh sekolah pada setiap kurun waktu tertentu (apakah tiap waktu akhir semester, akhir tahun, 5 tahun bahkan 10 tahun). Prestasi yang dicapai atau hasil pendidikan (studens achievement) dapat berupa hasil tes kemampuan akademis (misalnya ulangan umum, Ebta, Ebtanas). Dapat pula prestasi di suatu cabang olah raga, seni atau keterampilan tambahan tertentu misalnya: komputer, beragam jenis teknik, jasa. Bahkan seperti suasana disiplin, keakraban, saling menghormati, kebersihan, dsb.
Mutu dalam konteks “hasil belajar” mengacu pada prestasi yang dicapai oleh sekolah pada setiap kurun waktu tertentu (apakah tiap waktu akhir semester, akhir tahun, 5 tahun bahkan 10 tahun). Prestasi yang dicapai atau hasil pendidikan (studens achievement) dapat berupa hasil tes kemampuan akademis (misalnya ulangan umum, Ebta, Ebtanas). Dapat pula prestasi di suatu cabang olah raga, seni atau keterampilan tambahan tertentu misalnya: komputer, beragam jenis teknik, jasa. Bahkan seperti suasana disiplin, keakraban, saling menghormati, kebersihan, dsb.
Dari uraian di atas di dapat simpulan bahwa mutu
pendidikan adalah tingkat keunggulan hasil kerja dalam pendidikan baik yang
berupa proses pendidikan maupun dalam hasil pendidikan.
D.
Aplikasi Teknologi Pendidikan dalam peningkatan mutu
pendidikan
Dari pengertian aplikasi teknologi pendidikan dan pengertian peningkatan
mutu pendidikan di atas, dapat kita katakana bahwa aplikasi teknologi
pendidikan dalam peningkatan mutu pendidikan adalah penerapan teknologi
pendidikan sebagai suatu disiplin ilmu yang membahas proses mendidik atau
membelajarkan tersebut kemungkinan besar menggunakan teknologi sebagai upaya
peningkatan keunggulan hasil kerja dalam bidang pendidikan baik yang berupa
proses pendidikan maupun berupa hasil pendidikan. Teknologi
telah merupakan bagian integral dalam setiap masyarakat. Teknologi dapat
ditemukan di mana saja dan tujuan ditemukannya teknologi juga untuk membantu
memecahkan masalah manusia. Makin maju suatu masyarakat makin banyak teknologi
yang dikembangkan dan digunakan. Teknologi itu pada hakikatnya adalah bebas
nilai, namun penggunaannya akan sarat dengan aturan nilai dan estetika (Miarso,
2009). Teknologi telah membantu kita dalam segala aspek kehidupan. Dalam
kehidupan pribadi misalnya, teknologi telah membantu penglihatan dengan
kacamata, mikroskop, teleskop, dan lain-lain. Dalam bidang pembelajaran juga
diperlukan teknologi untuk menjangkau warga belajar di mana pun mereka berada,
melayani sejumlah besar dari mereka yang belum memperoleh kesempatan belajar,
memenuhi kebutuhan belajar untuk dapat mengikuti perkembangan dan meningkatkan
efektivitas dan efisiensi dalam belajar. Dalam rangka meningkatkan
produktivitas pendidikan, sekolah-sekolah harus merespons perkembangan dunia
teknologi yang semakin canggih yang menyediakan segudang ilmu pengetahuan yang
baru dan lama. Pembelajaran di sekolah perlu menggunakan serangkaian peralatan
elektronik yang mampu bekerja lebih efektif dan efisien. Walaupun demikian,
peran guru masih tetap dibutuhkan di kelas, guru berperan sebagai motivator,
desainer, pembimbing dan sebagainya. Teknologi pendidikan merupakan suatu
disiplin terapan, artinya ia berkembang karena adanya kebutuhan di lapangan,
yaitu kebutuhan untuk belajar, belajar lebih efektif, lebih efisien, lebih
luas, dan sebagainya. Perkembangan Teknologi komunikasi dan informasi yang sangat
pesat telah menawarkan sejumlah kemungkinan yang semula tidak terbayangkan,
telah membalik cara berpikir kita dengan bagaimana memanfaatkan teknologi untuk
mengatasi masalah belajar. Perlu diperhatikan dalam perkembangan
pesat teknologi pembelajaran ini,salah
satunya adalah praktek teknologi pembelajaran harus tetap memperhatikankawasan dan memegang konsep utama
yang membatasinya serta memanfaatkan dukungan dari pelbagai ilmu lain yang relevan. Miarso (2004)
menambahkan bahwa teknologi, termasuk teknologi pendidikan harus memiliki
ciri: 1) proses untuk meningkatkan nilai tambah menghasilkan dan memanfaatkan produk yang bervariasi dan semakin
canggih; dan 3) interaksi proses dan produk tersebut sebagai suatu sistem
dengan lingkungannya sebagai suatu sistem yang lebih luas.[7]
Teknologi
pendidikan sering kali diasumsikan dalam persepsi yang mengarah pada masalah
elektronika padahal konsep teknologi mengandung pengertian yang luas, untuk itu
dalam tulisan ini akan dibahas mengenai aplikasi teknologi pendidikan dalam
meningkatkan produktivitas pendidikan. Menurut Miarso adalah beberapa pedoman umum dalam aplikasi teknologi
pendidikan dan implemasinya:
- Memadukan berbagai macam pendekatan dari bidang psikologi, komunikasi,
manajemen, rekayasa dan lain-lain.
- Memecahkan masalah belajar pada manusia secara menyeluruh dan serempak,
dengan memperhatikan dan mengkaji semua kondisi dan saling kaitan di
antaranya.
- Digunakan teknologi sebagai proses dan produk untuk membantu
memecahkan masalah belajar.
- Tumbuhnya daya lipat atau efek sinergi, di mana penggabungan
pendekatan dan unsur mempunyai nilai-nilai lebih dari sekedar penjumlahan.
Demikian pula pemecahan secara menyeluruh dan serempak akan mempunyai
nilai lebih daripada memecahkan masalah secara terpisah.
E-learning untuk pendidikan khususnya pendidikan jarak jauh dan aplikasinya
di Indonesia. Di era global seperti ini informasi merupakan “komoditi”
sebagaimana barang ekonomi lainnya, peran ini semakin hari semakin nyata dan
kian hari kian besar. Karena hal tersebut sekarang telah lahir masyarakat
informasi (information age) dan masyarakat ilmu (Knowledge Society).
Dunia pendidikan di seluruh dunia juga tidak lepas dari pengaruh adanya
informasi karena informasi dan pendidikan juga sangat erat hubungan apalagi
dengan pengetahuan. Informasi melalui elektronik yang saat ini sangat populer
(sebut saja internet) merupakan salah satu wujud e-learning (pembelajaran
elektronik). Jumlah halaman dalam www yang semakin hari semakin melimpah
menjadi e-learning merupakan alternative yang pas dalam peningkat kualitas
sumber daya manusia khususnya dalam dunia pendidikan di Indonesia.
Teknologi merupakan alat yang diharapkan dapat mempermudah proses transfer of learning terhadap peserta didik. Dalam perkembangannya menurut Soekartawi (2007, 198) perkembangan teknologi e-learning yang didukung oleh computer dikenal sebagai Computer Base Learning (CBL) atau computer assisted learning (CAL) yang dapat di kelompokkan menjadi 2 jenis yaitu:
Teknologi merupakan alat yang diharapkan dapat mempermudah proses transfer of learning terhadap peserta didik. Dalam perkembangannya menurut Soekartawi (2007, 198) perkembangan teknologi e-learning yang didukung oleh computer dikenal sebagai Computer Base Learning (CBL) atau computer assisted learning (CAL) yang dapat di kelompokkan menjadi 2 jenis yaitu:
1.
Technology-based learning
2.
Technology-based web-learning
Technology-based learning pada prinsipnya terdiri atas Audio Information Technologies (radio,
audio tipe, voice mail, telephone) dan Video Information Technologies (misalnya
video tipe, video text, videa massaging). Sedangkan technology-base web
learning pada dasarnya adalah data informasi technologies (misalnya
bulleting board, internet, email, dan telecolaboration).
Teknologi di atas sangat cocok dipergunakan untuk pembelajaran jarak jauh karena jumlah pendudukan Indonesia yang mencapai ratusan juta, dan keadaan geografis Indonesia yang Kepulauan tentu kedua teknologi di atas merupakan alternative yang perlu, di samping untuk pemerataan kesempatan pembelajaran dan peningkatan mutu pendidikan. Karakteristik dari e-learning adalah:
Teknologi di atas sangat cocok dipergunakan untuk pembelajaran jarak jauh karena jumlah pendudukan Indonesia yang mencapai ratusan juta, dan keadaan geografis Indonesia yang Kepulauan tentu kedua teknologi di atas merupakan alternative yang perlu, di samping untuk pemerataan kesempatan pembelajaran dan peningkatan mutu pendidikan. Karakteristik dari e-learning adalah:
1.
Memanfaatkan jasa teknologi elektronik, di mana guru dan siswa atau sesama
guru dan juga sesama siswa dapat saling berkomunikasi dengan relatif mudah
tanpa dibatasi oleh hal-hal yang bersifat protokoler.
2.
Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media komputer network)
3.
Menggunakan bahan ajar mandiri (self learning materials) disimpan di komputer
sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan di mana saja pada
saat yang bersangkutan memerlukannya
4.
Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, dan hasil kemajuan belajar dan
berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat setiap saat dilihat di komputer.
Pemanfaatan e-learning tidak dapat lepas dari internet, pada zaman dahulu
pembelajaran masih didominasi oleh peran guru (the era of teacher),
kemudian bergeser menjadi guru dan buku (the era teacher and book) dan
saat ini telah mengalami pergeseran peran guru, buku dan teknologi (the era
of teacher, book and technology). Dalam penggunaan e-learning ada 4 hal
yang perlu dipersiapkan yaitu:
1.
Melakukan penyesuaian kurikulum, kurikulum harus berifat holistic di mana
pengetahuan, keterampilan dan nilai (values) diintegrasikan dalam kebutuhan di
era informasi (competency-based curriculum)
2.
Melakukan variasi cara mengajar untuk mencapai dasar kompetensi yang ingin
dicapai dengan bantuan komputer
3.
Melakukan penilaian dengan memanfaatkan teknologi yang ada menggunakan komputer,
online assessment system
4.
Menyediakan material pembelajaran seperti buku, komputer, multimedia,
studio, dan lain-lain yang memadai.
Jika ke-4 hal di atas dapat dicapai maka proses pembelajaran dapat
melibatkan peserta didik (siswa) secara aktif dan mandiri (active learners)
dapat diwujudkan. Menurut Elangoan dan Soekartawi dalam Mozaik Teknologi
Pendidikan (2007, 201), manfaat dan petunjuk yang diberikan dengan penggunaan
internet sebagai media pembelajaran adalah:
- Tersedianya fasilitas e-moderating dimana guru dan siswa dapat saling
berinteraksi dan berkomunikasi secara mudah dengan fasilitas internet di mana
saja, kapan saja tanpa di batasi oleh jarak, tempat dan waktu.
- Guru dan siswa menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang
terstruktur dan terjadwal melalui internet, sehingga keduanya dapat saling
menilai berapa jauh bahan ajar dipelajari.
- Siswa dapat mereviuw kapan saja dan di mana saja mengingat bahan belajar
yang tersimpan di komputer.
- Bagi siswa yang memerlukan tambahan informasi dapat melakukan akses di
Internet
- Baik guru dan siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang
dapat dilakukan dengan banyak orang sehingga menambah wawasan dan
pengetahuan yang lebih luas.
- Berubahnya peran siswa dari kebiasaan pasif menjadi aktif.
- Relatif lebih efisien, jika mereka tinggal jauh dari tempat perguruan
tinggi atau sekolah yang bersangkutan atau bagi mereka yang sibuk bekerja,
bertugas di kapal, luar negeri dan lain-lain.
Sedangkan kekurangan atau kelemahan penggunaan e-learning untuk pendidikan
khususnya pendidikan jarak jauh adalah sebagai berikut:
- Kurangnya interaksi antara guru dan siswa secara langsung bahkan antar
siswa itu sendiri sehingga memperlambat pembentukan values dalam proses
belajar mengajar
- Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan
mendorong aspek bisnis dan komersial
- Proses belajar mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada
pendidikan
- Berubahnya peran guru yang dari semula menguasai teknik pembelajaran,
kini dituntut untuk menguasai teknik pembelajaran melalui ICT
- Siswa yang tidak memiliki motivasi tinggi cenderung gagal
- Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet
- Kurangnya mereka yang mengetahui dan menguasai internet
- Kurangnya penguasaan bahasa komputer.
Dari hasil survery mulai tahun perkembangan pengguna internet di Indonesia
terus mengalami peningkatan yang signifikan. Menurut Asosiasi Penyelenggara
Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 1995 orang Indonesia yang menggunakan
internet 10.000 orang tahun 1997 melonjak 10 kali lipat, tahun 2000 sudah
mencapai 2 juta orang. Pada tahun 2005 sudah menjadi 18 juta orang dan tahun
2007 diperkirakan sudah mencapai di atas 25 juta orang. Para pengguna internet
yang terbesar adalah para pelajar mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah
dan perguruan tinggi. Dari hal tersebut terlihat tingginya pengguna internet di
kalangan pelajar Indonesia, jika teknologi ini masuk pada dunia pendidikan maka
akan memberikan dampak yang luar biasa untuk meningkatkan mutu pendidikan,
sehingga di masa yang akan datang akan melahirkan generasi muda yang mempunyai
nilai jual dari segi kualitas sumber daya manusia, dan tidak hanya mengandalkan
sumber daya alam saja. Penggunaan teknologi E-Learning di sekolah-sekolah dapat
meningkatkan mutu pendidikan karena dengan teknologi tersebut, semua mempunyai
kesempatan yang seluas-luasnya untuk memperoleh pembelajaran. Karan E-learning
menawarkan kemudahan baik waktu dan kesempatan, tidak mengenal usia, di mana
saja. Tentu saja untuk daerah yang mempunyai fasilitas internet.
E.
EdukasiNet Pembelajaran Berbasis Internet
Di atas telah di bahas bagaimana penting dan luasnya
penggunaan teknologi pendidikan untuk meningkatkan kualitas, penyebaran akses
pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan. Salah satu program yang ditelurkan
Depdiknas sebagai wujud nyata adalah pembentukan Jejaring Pendidikan Nasional
(Jardiknas), Internet merupakan jaringan global yang menghubungkan komputer
satu dengan komputer lainnya dalam bentuk LAN atau WAN maupun hubungan personal
komputer terhadap jaringan internet. Hal ini menjadikan halaman internet
merupakan bagian yang sangat strategis dalam media pembelajaran sehingga dapat meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan siswa dan guru dalam menguasai teknologi pendidikan
khususkan teknologi komputer dan internet.
Pembelajaran berbasis internet yang dikeluarkan oleh Depdiknasi di beri nama EdukasiNet, yang beralamat pada e-dukasi.net. Ke depan situs ini dapat terus dikembangkan dan dilengkapi dengan seluruh mata pelajaran dan seluruh jalur pendidikan, bimbingan belajar, bimbingan dan penyuluhan/konsultasi, tutorial, remedial, e-mail, forum diskusi, mailing list, ujian kemampuan, bank soal, pengetahuan populer dan lain-lain. Di samping itu e-dukasi.net diharapkan mampu memberikan informasi praktis tentang pengetahuan baik terhadap siswa maupun pada guru dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Fitur-fitur yang ditawarkan dalam e-dukasi.net bersifat nasional dapat di akses dan download dengan mudah (friendly), siapa saja boleh menggunakan asal tidak mengabaikan hak cipta dan hak kekayaan intelektual. Edukasi.net di mulai tahun 2002 dan pada tanggal 11 Agustus 2003 bersamaan dengan perancangan bulan telematika dan menkominfo di louncing E-dukasi,net sebagai situs resmi pendidikan Indonesia.
Manfaat yang diberikan dari situs edukasi.net adalah sebagai berikut:
Pembelajaran berbasis internet yang dikeluarkan oleh Depdiknasi di beri nama EdukasiNet, yang beralamat pada e-dukasi.net. Ke depan situs ini dapat terus dikembangkan dan dilengkapi dengan seluruh mata pelajaran dan seluruh jalur pendidikan, bimbingan belajar, bimbingan dan penyuluhan/konsultasi, tutorial, remedial, e-mail, forum diskusi, mailing list, ujian kemampuan, bank soal, pengetahuan populer dan lain-lain. Di samping itu e-dukasi.net diharapkan mampu memberikan informasi praktis tentang pengetahuan baik terhadap siswa maupun pada guru dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Fitur-fitur yang ditawarkan dalam e-dukasi.net bersifat nasional dapat di akses dan download dengan mudah (friendly), siapa saja boleh menggunakan asal tidak mengabaikan hak cipta dan hak kekayaan intelektual. Edukasi.net di mulai tahun 2002 dan pada tanggal 11 Agustus 2003 bersamaan dengan perancangan bulan telematika dan menkominfo di louncing E-dukasi,net sebagai situs resmi pendidikan Indonesia.
Manfaat yang diberikan dari situs edukasi.net adalah sebagai berikut:
1.
Siswa dan guru dapat memperoleh sumber belajar yang sesuai dengan kurikulum
2.
Guru dan siswa atau siswa dengan siswa lain dapat melakukan diskusi melalui
forum diskusi
3.
Guru dan siswa saling dapat bertukar informasi melalui mailing list
4.
Guru dan siswa dapat mendownload materi pelajaran yang diperlukan
5.
Sumber belajar dapat diakses di mana saja dan kapan saja.
Dalam
upaya meningkatkan proses pendidikan di tanah air dan menyambut teknologi di
abad milenium ini, ilmu mendapat penghargaan yang sangat tinggi. Dalam
melakukan transfer ilmu, banyak sarana yang dapat digunakan. Melalui media
internet, ilmu dapat disebarluaskan secara tepat, murah dan terjamin serta
jarak pun tidak lagi merupakan halangan. Dengan adanya kemajuan internet, tidak
sulit bagi para siswa untuk memanfaatkan fasilitas internet yang ada di
sekolah, warnet, cafe, hotspot ketika membutuhkan untuk mencari sumber
informasi sebagai bahan belajar baik secara mandiri maupun secara kelompok,
bahkan untuk bahan penelitian. Sekarang banyak guru-guru yang memberikan tugas
kepada murid-muridnya melalui media internet, mengirimkan tugasnya melalui e-mail,
dan lain-lain. Itu secara tidak langsung membuat para siswa cakap dalam
menggunakan teknologi sebagai media pembelajaran. Kita tahu bahwa Indonesia
memiliki Bapak BJ. Habibie yang mempunyai kejeniusan dalam bidang teknologi.
Beliau mampu membuat kereta api, pesawat terbang dan lain sebagainya. Dengan kecakapan
berteknologi kita bisa menjadi generasi penerus bangsa dan menjadi
Habibie-Habibie masa depan yang siap membawa harum nama Indonesia di kancah
Internasional.
F.
Teknologi pendidikan di ruang kelas
Sebenarnya hal ini telah disinggung banyak pada pembahasan
sebelumnya, di mana teknologi pendidikan memang tidak pernah lepas dengan
pembelajaran dan tidak pernah lepas juga dari ruang-ruang kelas. Dalam
pembelajaran modern khususnya dalam quantum teaching dianut pola bawalah
mereka ke dunia kita dan bawahlah dunia kita ke dunia mereka. Ini merupakan
prinsip yang sangat baik di mana pembelajaran di ruang kelas tidak dapat
dipisahkan dengan kehidupan masyarakat termasuk kehidupan guru dan para pendidik
di mana mana mereka tinggal. Penerapan sistem pembelajaran kontekstual atau di
kenal dengan CTL (Contekstual Teaching and Learning) merupakan bentuk
nyata dari penerapan teknologi pendidikan di ruang-ruang kelas. Dalam
pembelajaran modern ditawarkan beberapa hal seperti berikut ini:
1.
Mereka diperkenankan untuk bekerja secara bersama-sama (cooperative)
2.
Meningkatnya minat dan prestasi siswa tersebut dicapai, karena guru
menggunakan suatu pendekatan pembelajaran dan pengajaran kontekstual.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah
di lakukan di atas diperoleh beberapa kesimpulan:
- Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas salah satu dengan
cara peningkatan mutu pendidikan
- Peningkatan mutu pendidikan di antaranya dapat dilakukan dengan
menerapkan teknologi pendidikan
- Dalam peningkatan mutu pendidikan dapat dipandang sebagai sebagai
proses pendidikan dan hasil pendidikan
- E-learning sangat cocok digunakan untuk pembelajaran pada
tempat-tempat seperti Indonesia yang luas dan berpulau-pulau, tempat
sekolah jauh, orang yang sibuk bekerja karena sifatnya yang fleksibel
dapat di buka kapan saja, di mana saja dan oleh siapa saja.
- E-dukasi.net merupakan salah satu tujukan teknologi pendidikan yang
dapat digunakan dengan pola-pola pemanfaatan di laboratorium komputer,
Pola pemanfaatan di ruang kelas, Pola penugasan, Pola pemanfaat individual
- Salah satu penerapan teknologi pendidikan di ruang-ruang kelas adalah
adanya model-model pembelajaran pembelajaran yang salah satunya terangkum
dalam contekstual Teaching And Learning (CTL)
- Peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan dari siswa-siswa di
ruang-ruang kelas, jika dalam ruang kelas mutu pendidikan mengalami
peningkatan maka secara nasional mutu pendidikan juga akan meningkat.
B. Saran
Dari kesimpulan di atas, maka penulis mempunyai saran sebagai berikut:
1. Bagi
pendidik: Inovasi pendidikan yang berbasis TIK merupakan suatu keniscayaan,
sehingga memiliki keterampilan dalam penguasaan TIK dalam pembelajaran adalah
sebuah kebutuhan yang harus dilakukan.
2. Bagi
institusi: Perkembangan pembelajaran dengan menggunakan elektronika atau e-learning
yang demikian pesat mengharuskan setiap institusi mempersiapkan segala sarana
dan prasarana dalam memenuhi kebutuhan pembelajaran e-learning tersebut.
3. Bagi
Pemerintah: Masih banyaknya masyarakat yang kurang memahami pembelajaran e-learning,
sehingga pemerintah hendaknya melakukan difusi inovasi e-learning.
Selain itu, pemerintah hendaknya mengembangkan suatu kurikulum pembelajaran
e-learning dan memberikan fasilitas pembelajaran online ke seluruh
pelosok negeri sehingga dapat dinikmati seluruh masyarakat Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Anitah sri, Strategi Pembelajaran di SD, (Jakarta:
Universitas Terbuka, 2007)
Bahri syaeful dan Zain Aswan, Strategi Belajar
mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006)
Bambang
Warsita, Teknologi Pembelajaran;Landasan dan Aplikasinya, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2008)
Dewi
Prawiradilaga dan Evelin Siregar, Mozaik Teknologi Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2008)
Dede
Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis; Sebuah Model Pelibatan Masyarakat
dalam Penyelenggaraan Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2004)
Miarso
dan Yusufhadi, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana,
2009)
Moekijat, Pengantar Sistem Informasi Manajemen, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 1986)
Muhaimin,
Paradigma Pendidikan Islam; Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di
Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2001)
Nasution,
Teknologi Pendidikan, (Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2010)
Ramayulis,
Metodologi Pengajaran Agama Islam, ( Jakarta: Kalam Mulia, 1990)
Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta: Rajawali
Pers, 2009)
Wina
Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2006)
Seels,
Barbara B. and Rita C. Richey, Teknologi Pembelajaran: Definisi dan Kawasannya.
Terjemahan, (Jakarta: IPTPI, 1994)
Siagian,P,Sondang, Sistem Informasi, (Jakarta: Gunung
Agung, 1973)
Suyono
dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran; Teori dan Konsep Dasar, (Bandung:
PT Remaja Rosda Karya, 2011)
[1]
Ramayulis.
Metodologi Pengajaran Agama Islam. (Jakarta: Kalam Mulia, 1990), h. 72
[4]
Oemar Hamalik, Komputerisasi
Pendidikan Nasional, (Bandung : Mandar Maju, 1989), hal. 8
[5]
Ibrahim, Teknologi Pendidikan
(Arti, Kawasan dan Penerapannya di Indonesia), (Malang : FIP-IKIP Malang
1985), hal. 2-3
[6]
Seels, Barbara B. & Richey, Rita C. 1994. Teknologi Pembelajaran: Definisi
dan Kawasannya. Penerjemah Dewi S. Prawiradilaga dkk. Jakarta: Kerja sama
IPTPI LPTK UNJ., hal. 122
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
AMPUN KESUPEN KRITIK DAN SARANNYA...