MAKALAH
“SURAT MAKIYYAH DAN MADANIYYAH”
OLEH
Nama :
RIDUAN SURURI
NPM :
1222010030
Prodi :
Ilmu Tarbiyah
Konsentrasi :
Pendidikan Agama Islam
Di
Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Semester
Mata
Kuliah Tafsir Tarbawi
DOSEN
PEMBIMBING
DR. ALAMSYAH,
M.Ag
IAIN RADEN INTAN BANDAR LAMPUNG
PROGRAM PASCA SARJANA (PPs)
KELOMPOK YASRI BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2012
KATA
PENGANTAR
Hamdan lillah puji syukur saya
panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik, inayah dan ridlo
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
pembuatan makalah yang berjudul “SURAT MAKIYYAH DAN MADANIYYAH”
Pembuatan makalah ini sebagai tugas individu penulis dalam mengikuti perkuliahan Mata Tafsir Tarbawy Asuhan Bapak DR. ALAMSYAH,
M.Ag pada Pasca Sarjana IAIN Raden Intan
Bandar Lampung konsentrasi Pendidikan Agama Islam.
Penulis menyadari, pembuatan makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan, saran dan kritik yang sifatnya membangun
sangat saya harapkan demi sempurnanya pembuatan-pembuatan makalah berikutnya.
Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi pembaca umumnya, dan bagi penulis
khususnya.
Bandar Lampung, Januari 2012
Penulis
( RIDUAN SURURI )
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL……………………………………………………….... i
KATA PENGANTAR
………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI
………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN
…………………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Surat
Makkiyah-Madaniyah ……………………………..
2
- Tanda-tanda
Surat Makkiyah-Madaniyah…….……………………… 2
- Macam-macam
Surat Makkiyah-Madaniyah……………………….... 4
D. Perbedaan Surat
Makkiyah-Madaniyah .....….....................…………. 4
E. Kegunaan Ilmu
Makkiyah-Madaniyah .....….....................…………. 5
BAB III PENUTUP........……………………………………………………. 7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ayat Makkiyyah adalah ayat
–ayat yang di turunkan di Makah selama 12 tahun 5 bulan 13 hari, terhitung
sejak tanggal 17 Ramadhan tahun ke – 14 dari kelahiran Nabi ( 6 Agustus 610 M
) sampai tanggal 1 Robbi’ul Awwal tahun ke – 54 dari kelahiran Nabi,
sedangkan Ayat – Ayat Madaniyyah adalah ayat – ayat yang di turunkan sesudah
Nabi Muhammad SAW melakukan Hijrah ke Madinah selama 9 tahun 9 bulan 9 hari, terhitung
sejak Nabi Hijrah ke Madinah sampai tanggal 9 Dzulhijjah tahun 63 dari tahun
kelahiran Nabi .
Surat Makkiyyah umumnya suratnya
pendek – pendek sedangkan Madaniyyah pada umumnya suratnya panjang –panjang
Dalam makalah ini, di jelaskan
tentang pengertian surat Makkiyyah dan Madaniyyah, tanda – tanda atau ciri-ciri
surat Makkiyyah dan Madaniyyah, serta macam-macam surat Makkiyyah dan
Madaniyyah. Selain itu ,makalah ini juga berisi tentang perbedaan surat
Makkiyyah dan Madaniyyah
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian surat Makkiyah
– Madaniyah ?
b. Apa tanda – tanda surat Makkiyah
– Madaniyah?
c. Apa saja macam – macam
surat Makkiyah – Madaniyah?
d. Apa perbedaan surat Makkiyah
– Madaniyah?
C. Batasan Masalah
a.
Pengertian surat Makkiyah – Madaniyah.
b.
Tanda – tanda surat Makkiyah – Madaniyah.
c.
Macam – macam surat Makkiyah – Madaniyah.
d. Perbedaan surat Makkiyah –
Madaniyah.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
SURAT MAKKIYAH – MADANIYAH
a.
Pengertian Surat Makkiyah-Madaniyah
Surat makkiyyah adalah ayat–ayat yang di turunkan di Makkah selama 12 tahun 5
bulan 13 hari, terhitung sejak tanggal 17 Ramadhan tahun ke-14 dari kelahiran
Nabi ( 6 Agustus 610 M ) sampao tanggal 1 Rabi’ul Awwal tahun ke-54 dari
kelahiran Nabi. Sedangkan surat Madaniyyah adalah ayat-ayat yang di turunkan sesudah
Nabi Muhammad hijrah ke Madinah selama 9 tahun 9 bulan 9 hari, terhitung sejak
Nabi hijrah ke Madinah sampai tanggal 9 Dzulhijjah tahun 63 dari kelahiran
Nabi.
b.
Tanda-Tanda Surat Makkiyah-Madaniyah
Ayat-ayat Makkiyah memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
§ Ayat Makkiyyah umumnya
pendek-pendek.
§ Dalam surat Makkiyyah
terdapat perkataan “ya
ayyuhan nas ( hai sekalian
manusia)”.
§ Ayat-ayat Makkiyyah
umumnya mengandung hal-hal yang berhubungan dengan akidah ( keimanan ).
§ Mengesakan Allah.
§ Mengajak ke khittah islam.
§ Tentang hari kiamat.
§ Serta memuat kisah-kisah
tentang para nabi terdahulu.
§ Surat-surat Makkiyah
mencapai 2/3 satu mushaf al-Quran.
Sedangkan ciri-ciri surat Madaniyyah adalah
sebagai berikut :
·
Pada umumnya ayat-ayatnya panjang.
·
Menjelaskan hukum-hukum waris.
·
Pembatasan atau peraturan pada agama.
·
Hak-hak yang diperoleh kaum muslim.
·
Menjelaskan tentang Jihad fi sabilillah.
·
Dalam surat Madaniyyah menggunakan kalimat ya ayyuhal lazina amanu (
hai orang-orang yang beriman ).
·
Umumnya mengandung hal-hal yang berhubungan dengan syari’ah.
KH. Quraish Syihab juga mencirikan secara
detail tentang surah-surah Makkiyah dan Madaniyahnya sebagai berikut :
Ciri-ciri khusus Makkiyah sebagai berikut :
Ø Mengandung ayat Sajadah
Ø Terdapat lafaz Kalla.
Ø Terdapat seruan ayuhannas
dan tidak terdapat ya-ayyuhallazina amannuu, terkecuali dalam surah al-Hajj
yang diakhirnya terdapat ya Ayyuhalladzinina aamannu irka’u wasjudu(ayat 77
s.22). kebanyakan ulama mengatakan bahwa surat itu Makkiyah. Surat-surat yang
dikecualikan ialah surat al-Baqarah (ayat 21 nya diawali dengan ya ayyuhannas
dan ayat 168) dan surah an-Nissa ayat 33.
Ø Mengandung kisah nabi-nabi
dan umat yang telah lalu, terkecuali surah al-baqarah.
Ø Terdapat kisah Adam dan
Idris, terkecuali surah al-Baqarah.
Ø Surat-suratnya dimulai
dengan huruf at-Tahajji, terkecuali surah al-Baqarah dan Ali imran.
Ciri-ciri khusus surat Madaniyah :
Ø Di dalamnya terdapat izin
berperang, atau ada penerangan tentang hal perang dan penjelasan tentang
hukum-hukumnya.
Ø Di dalamnya terdapat
penjelasan bagi hukuman-hukuman tindak pidana, faraid hak-hak perdata,
peraturan-peraturan yang bersangkut paut dengan bidang keperdataan,
kemasyarakatan, dan kenegaraan.
Ø Di dalamnya tersebut
tentang orang-orang munafik, kecuali surat al-Ankabut yang diturunkan di
mekkah.
Ø Di dalamnya didebat para
ahli kitab dan mereka diajak tidak berlebih-lebihan dalam beragama, seperti
kita dapati dalam surah al-Baqarah, An-Nissa, Ali Imran, Attaubah, dll.
c.
Macam-macam surat Makkiyah-Madaniyah
Berikut merupakan surat-surat
yang tergolong Makkiyah dan Maddaniyah.
Surat-surat al-makiyah : Al-Fatehah,
Al-An’aam, Al-A’raaf, Yunus,Huud,Yusuf, Ibrahim, Al-Hijr, An-Nahl, Al-Isroo’,
Al-Kahfi, Maryam, Thaha, Al-Anbiya’, Al-Mu’minuun, Al-Furqaan, Asy-Syu’aro’,
An-Naml, Al-Qashash, Al-Ankabuut, Ar-Ruum, Luqman, As-Sajdah, Sabaa,
Al-Faathir, Yaasiin, Ash-Shaffaat, Shaad, Az-Zumar, Ghaafir, Fushshilat,
Asy-Syuuroo, Az-Zukhruf, Ad-Dukhoon, Al-Jaatsiyah, Al-Ahqaaf, Qaaf,
Adz-Dzaariyaat, Ath-Thuur, An-Najm, Al-Qamar, Al-Waaqi’ah, Al-Mulk, Al-Qalam,
Al-Haaqqah, Al-Ma’aarij, Nuuh, Al-Jin, Al-Muzzammil, Al-Muddatstsir,
Al-Qiyaamah, Al-Muraasalaat, An-Naba’, An-Naazi’aat ,Abasa,At-Takwiir,
Al-Infithaar, Al-Muthaffifiin, Al-Insyiqaaq,Al-Buruuj, Ath-Thaariq, Al-A’laa,
Al-Ghaasyiyah, Al-Fajr,Al-Balad, Asy-Syams, Al-Lail, Adh-Dhuhaa, Al-’Ashr,
At-Tiyn,Al-’Alaq, Al-Qadr, Al-’Aadiyaat, Al-Qaari’ah, At-Takatsur,
Al-Ashr,Al-Humazah, Al-Fiyl, Quraisy, Al-Maa’uun, Al-Kautsar,
Al-Kaafiruun,Al-Masad, Al-Ikhlaash, Al-Falaq, An-Naas.
Surat-surat al-madaniyah: Al-Baqarah,Ali
Imran,An-Nisaa’,Al Maa`idah,Al-Anfaal,At-Taubah, Ar-Ra’d, Al-Hajj,
An-Nuur,Al-Ahzaab, Muhammad, Al-Fat-h, Al-Hujuroot, Ar-Rahman, Al-Hadiid,
Al-Mujaadalah, Al-Hasyr, Al-Mumtahanah, Ash-Shaf, Al-Jumu’ah, Al-Munaafiquun,
At-Taghaabun, Ath-Thalaaq, At-Tahriim, Al-Insaan, Al-Bayyinah, Al-Zalzalah,
An-Nashr.
d.
Perbedaan Surat Makkiyah-Madaniyah
Perbedaan surat Makkiyyah dan
madaniyyah bukan hanya masalah geografis dan historis. Ulama muyakini bahwa
ayat Maakkiyah memiliki sifat, pesan, dan ajaran dari ayat Madaniyyah. Ayat
Makkiyyah yang merupakan 3/4 dari isi Al-Qur’an umumnya mengandung keterangan
dan penjelasan tentang keimanan, perbuatan baik dan jahat, pahala bagi orang
beriman dan beramal shaleh, siksa bagi orang kafir dan durhaka, kisah para
rosul dan nabi, cerita umat terdahulu, dan berbagai perumpamaan untuk di
jadikan teladan dan ibarat. Madaniyyah pada umumnya menjelaskan hal yang
berhubungan erat dengan hidup kemasyarakatan atau masalah muamalah.
1.
Dari segi waktu turunnya
Makkiyah adalah yang diturunkan sebelum
hijrah meskipun bukan di mekkah. Madani adalah yang turun sesudah hijrah meskipun
bukan di madinah. Yang diturunkan sesudah hijrah sekalipun di mekkah atau
Arafah adalah madani.
2.
Dari segi tempat
turunnya
Makkiyah adalah yang turun
di mekkah dan sekitarnya. Seperti Mina, Arafah dan Hudaibiyah. Dan Madani ialah yang turun di madinah
dan sekitarnya. Seperti Quba` dan Sil`.
3.
Dari segi sasaran
pembicaraan.
Makkiyah adalah yang seruannya
ditujukan kepada penduduk mekkah dan madani ditujukan kepada penduduk madinah. Berdasarkan
pendapat ini, para pendukungnya menyatakan bahwa ayat Qur`an yang mengandung
seruan yaa ayyuhannas (wahai manusia) adalah makki, sedang ayat yang mengandung seruan yaa ayyu
halladziina aamanuu (wahai orang-orang yang beriman) adalah madani.
e. Kegunaan ilmu Makkiyah
wal Madaniyah
Kegunaan ilmu / faedah ilmul
Makkiyah wal Madaniyah adalah banyak sekali. Dalam hal ini,
al-Zarqani di dalam kitabnya manahilul ’irfan menerangkan sebagian daripada
kegunaan ilmu-ilmu ini, ialah :
1. Dengan ilmu ini kita dapat membedakan dan mengetahui ayat yang mana yang
mansukh dan nasikh. Yakni apabila terdapat dua ayat atau lebih mengenai suatu
masalah, sedang hokum yang terkandung di dalam ayat-ayat itu bertentangan.
Kemudian dapat diketahui bahwa ayat yang satu Makkiyah, sedang ayat lainnya
Madaniyahyah; maka sudah tentu ayat yang Makkiyah itulah yang di nasakh oleh
ayat yang Madaniyahyah, karena ayat yang Madaniyahyah adalah yang terakhir
turunnya.
2. Dengan ilmu ini pula, kita dapat mengetahui Sejarah Hukum Islam dan
perkembangannya yang bijaksana secara umum. Dan dengan demikian, kita dapat
meningkatkan keyakinan kita terhadap ketinggian kebijaksanaan islam di dalam
mendidik manusia baik secara perorangan maupun secara masyarakat.
3. Ilmu ini dapat
meningkatkan keyakinan kita terhadap kebesaran, kesucian, dan keaslian
al-Qur’an, karena melihat besarnya perhatian umat islam sejak turunnya terhadap
hal-hal yang berhubungan dengan al-Qur’an, sampai hal-hal yang
sedetail-detailnya; sehingga mengetahui ayat-ayat yang mana turun sebelum
hijrah dan sesudahnya; ayat-ayat yang diturunkan pada waktu Nabi berada di kota
tempat tinggalnya (domisilinya) dan ayat yang turun pada waktu Nabi sedang
dalam bepergian atau perjalanan; ayat-ayat yang turun pada malam hari dan siang
hari; dan ayat-ayat yang turun pada musim panas dan musim dingin dan
sebagainya.
4. Dapat mengetahui situasi
dan kondisi lingkungan masyarakat pada waktu turunnya Al Qur’an, khususnya
masyarakat Makkah dan Madinah.
Dengan demikian, maka siapapun yang ingin berusaha merusak kesucian dan
keaslian al-Qur’an pastilah segera diketahui oleh umat islam.
Dr. Shubhi al-Shalih dalam bukunya Mabahits fi
Ulumil Qur’an menyatakan, bahwa dengan Ilmul Makkiyah wal Madaniyah kita dapat
mengetahui fase-fase (marhalah) dari da’wah islamiah yang di tempuh oleh
al-Qur’an secara berangsur-angsur dan yang sangat bijaksana itu, kondisi
masyarakat pada waktu turunnya ayat-ayat al-Qur’an, khususnya masyarakat Mekkah
dan Madinah. Demikian pula, dengan ilmu ini kita dapat mengetahui uslub-uslub /
style-style bahasanya yang berbeda-beda, karena ditunjukkan pada
golongan-golongan yang berbeda, yakni : orang-orang mu’min, orang-orang
musyrik, dan orang-orang ahlul kitab. Demikian pula orang-orang munafiq.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
5. Surat Makkiyah di turunkan
di Makkah, sedangkan surat Maddaniyah di turunkan sesudah Nabi Muhammad hijrah
ke Madinah.
6. Ayat dalam surat Makiyyah
umumnya pendek, sedangkan ayat dalam surat Madaniyyah umumnya panjang-panjang.
7. Surat Makkiyyah mengandung
keterangan dan penjelasan tentang keimanan, perbuatan baik dan jahat, pahala
bagi orang beriman dan beramal shaleh, siksa bagi orang kafir dan durhaka,
kisah para rosul dan nabi, cerita umat terdahulu, dan berbagai perumpamaan
untuk di jadikan teladan dan ibarat. Madaniyyah pada umumnya menjelaskan hal
yang berhubungan erat dengan hidup kemasyarakatan atau masalah muamalah.
B.
SARAN
Semoga makalah ini dapat menambah
sedikit ilmu kita tentang surat-surat Makkiyah dan Madaniyyah yang terdapat
dalam Al-Qur’an.
DAFTAR PUSTAKA
Ade. Armando dkk. Ensiklopedi
Islam. Jilid 5. PT Ichtiar Baru Van Hoeven. Jakarta.
Drs. Ahsin W. Al- Hafidz, M.A.
2006. Kamus Ilmu Al-Qur’an. Amzah. Jakarta.
Ma’rifat M. Hadi. 2007. Sejarah Al-Quran. Al-Huda. Jakarta
Jalaluddin Imam. 2008. Studi Al’Quran Komprehensif. Indiva Pustaka.
Jajar Surakarta.
As-Shalih Subhi. 1995. Membahas Ilmu-Ilmu Al-Quran. Pustaka Firdaus.
Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
AMPUN KESUPEN KRITIK DAN SARANNYA...