Alamat

Nama: Ridwan Sururi, S.Pd.I. Alamat: Jl. Pesantren Mathla'ul Falah no 412. Sindang Anom Kec. Sekampung Udik Kab. Lampung Timur. email. abu.hanan17@gmail.com. Facebook. Ridwan Sururi. HP. 085233552224

Kamis, 25 Juli 2013

KHUTBAH IDUL FITRI 2013. Ridwan Sururi Sindang Anom Sekampung Udik Lampung Timur, Kauman Kotagajah Lampung Tengah, Daya Murni Tumijajar Tulang bawang barat.

KHUTBAH ‘IDUL FITRI 2013

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكاَتُهُ................

الله ُاَكْبَرُ 9x  الله ُاَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً.
لاَاِلَهَ اِلاَّالله ُوَالله ُاَكْبَرُ الله ُاَكْبَرُ وَلِلَّهِ اْلحَمْدُ.
اْلحَمْدُ ِللهِ الَّذِى جَعَلَ اْلاَعْيَادَ بِاْلاَفْرَاحِ وَالسُّرُوْرِ, وَضَاعَفَ لِلْمُطِيْعِيْنَ جَزِيْلَ اْلاُجُوْرِ. وَكَمَلَ الضِّيَا فَةَ فِى يَوْمِ اْلعِيْدِ لِعُمُوْمِ اْلمُؤْمِنِيْنَ بِسَمْعِيْهِمُ اْلمَشْكُوْرُ. فَسُبْحَانَ مَنْ حَرَّمَ صَوْمَهُ وَاَوْجَبَ فِطْرَهُ وَحَذَّرَ فِيْهِ مِنَ اْلغُرُوْرِ. اَشْهَدُاَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّالله ُوَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ اْلعَفُوُّاْلغَفُوْرُ. وَاَشْهَدُاَنَّ سَيِّدِنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اْلحَبِيْبُ الشَّكُوْرُ صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يَرْجُوْنَ تِجَارَةً لَنْ تَبُوْرَ.
اَمَّابَعْدُ:  فَيَاعِبَادَاللهِ اُوْصِيْكُمْ وَاِيَّابِتَقْوَاللهِ وَاصْبِرُوْاوَصَابِرُوْاوَرَابِطُوْالَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.

     Di pagi yang syakral dan hikmat ini, seiring gema takbir, tahlil dan tahmid yang berkumandang sepanjang malam hingga pagi hari ini, merasuk, menggugah, membangkitkan hati dan kesadaran kaum Muslimin terhadap nikmat-nikmat Allah yang telah diberikan kepadanya. Begitu banyak nikmat-nikmat Allah yang dianugerahkan kepada hambanya sehingga tak seorang pun yang dapat menghitungnya. Untuk itu marilah kita menyucikan hati guna memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas limpahan anugerah dan nikmat yang tak terhingga itu, selanjutnya terus kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Semoga salawat dan salam Allah senantiasa dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah mewariskan kepada kita satu dasar pandangan dan keyakinan hidup yang mutlak kebenarannya yakni agama Islam, satu-satunya agama yang di ridhoi Allah SWT.
Sejak tenggelamnya matahari di kaki langit belahan barat akhir bulan Ramadhan, gema takbir, tahlil, tahmid dan tasbih berkumandang di seluruh dunia, sebagai ungkapan rasa syukur yang dalam guna merayakan hari besar Islam yaitu hari raya Idul Fitri. Kegembiraan dan rasa syukur itu tidaklah ditandai dengan memakai baju baru, berpesta pora, menghambur-hamburkan harta titipan Allah atau dengan memanfaatkan jabatan yang menjadi tanggung jawabnya ke jalan kemaksiatan melainkan dengan mengagungkan dan memuliakan Asma Allah yang maha besar dengan mengumandangkan takbir, tahlil, tahmid dan tasbih serta saling membukakan pintu maaf atas segala kesalahan-kesalahan yang pernah kita lakukan di tahun ini.
Suasana malam I Syawal semakin semarak dan syahdu oleh gema takbir dan tahmid. Bersamaan dengan hilir mudiknya orang-orang yang mengantar dan menyampaikan zakat fitrahnya. Sungguh besar terasa nikmat kemenangan setelah satu bulan penuh berpuasa Ramadhan. Perjuangan melawan dan mengendalikan hawa nafsu selama satu bulan penuh, bukanlah suatu pekerjaan yang ringan. Oleh sebab itu, prestasi pencapaian pengendalian nafsu itu mendapatkan penghargaan dari Allah berupa surga. Allah SWT berfirman:

•      •   . • •  
Artinya:   Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, Maka Sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya). (QS. An-Nazi’at: 40-41)

Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar, walillahil hamd
Hadirin, hadirat jama’ah Idul Fitri Rahimakumullah

    Suasana menjadi semakin sakral dan syahdu ketika kaum Muslimin pergi berbondong-bondong menuju ke masjid-masjid, mushalla-mushalla, dan ada pula yang ke tanah lapang untuk menunaikan shalat Idul fitri. Pada saat ini nampaklah di hadapan kita wajah-wajah yang penuh kebahagiaan dan kegembiraan. Bersatu dan berkumpul untuk tujuan yang sama, yaitu sujud di hadapan Allah sebagai pernyataan rasa syukur atas segala nikmat dan karunianya serta kemenangan di hari yang mulia ini.
Tapi di sisi lain kita bayangkan dan kita lihat masih banyak saudara-saudara kita yang pada pagi hari ini mereka-meraka tidak sedikit pun  merasakan kebahagiaan hari raya Idul Fitri karena orang tua mereka telah tiada, mereka yang tidak mempunyai tempat tinggal, mereka yang jauh dari belaian kasih sayang orang tua atau mereka-mereka yang tidak mempunyai sehelai kain untuk menutupi auratnya guna melaksanakan shalat bersama orang-orang di masjid serta mereka-meraka yang masih terbaring di rumah sakit karena harus menjalani cobaan yang Allah berikan. Mereka hanya dapat mengandai-andai “seandainya.....seandainya... dan seandainya.....”
Lalu siapa yang akan menyelamatkan mereka!! Kalau bukan dari uluran tangan dari diri kita sekalian.
    Dengan mengumandangkan takbir, tahlil, tahmid dan tasbih kita menyadari sepenuhnya bahwa manusia adalah makhluk yang kecil dan dho’if, makhluk yang hina di hadapan Allah SWT. Kita hanya dapat berharap dan memohon pertolongan serta kasih sayangnya. Semoga perjalanan hidup kita di dunia ini hingga akhirat kelak mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan serta di jauhkan dari siksa api neraka yang sangat pedih. Allah SWT berfirman:
          
Artinya: Demikianlah (perintah Allah). dan barang siapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah. Maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya. (QS. Al-Hajj:32)
Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar, walillahil hamd
Hadirin, hadirat jama’ah Idul Fitri Rahimakumullah

    Jauhkanlah segala bentuk kezaliman karena itu adalah kesesatan yang tidak akan ada yang mampu menyibaknya kecuali qadha dan tidak ada yang mampu membukanya kecuali memenuhi kewajiban-kewajibannya. Waspadalah!! Terhadap dunia ini karena dunia adalah merupakan tipuan yang memperdaya dan dentingan yang mematikan. Dapat kita saksikan berapa banyak orang-orang terhormat dihinakan, berapa banyak penguasa yang dipecat, berapa banyak orang penyabar yang terguncang dan berapa banyak orang alim yang tergelincir serta betapa banyak saudara-saudara kita yang masih belum sadar akan kewajiban ibadah puasa di bulan Ramadhan ini.
    Ketahuilah....... bahwa amal itu sangat bermanfaat dan pengakuan dosa akan didengar oleh Allah selama kain kafan belum membalut tubuh kita atau ajal belum menjemput kita dan liang kubur belum digali untuk kita.


Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar, walillahil hamd 
Hadirin, hadirat jama’ah Idul Fitri Rahimakumullah

    Ketahuilah!! bahwa jalan keselamatan adalah keselamatan juga. Kita semua, baik orang tua kita, dan saudara-saudara kita akan meninggal dunia. Lalu kalau demikian, Di mana politisi dan tentara yang gagah perkasa itu? Di mana pemilik-pemilik jabatan, singgasana dan mimbar yang sombong itu? Di mana teman dan sahabat kita yang selalu kita abaikan dan selalu kita susahkan? Di mana para keluarga dan kerabat kita? Di mana para kekasih dan sahabat karib kita? Di mana istri dan suami yang sangat kita cintai selama ini? Di mana Ayah dan ibu kandung kita? Yang selalu menantikan ke pulanganmu di rumah tempat engkau dilahirkan. Kembalilah memohon maaf kepada ayah dan ibumu yang selalu rindu akan senyumanmu. Jangan biarkan engkau kehilangan saat-saat yang akan engkau rindukan di masa datang ketika ayah dan ibu telah tiada.... tak ada lagi yang berdiri di depan pintu menyambut kita, tak ada lagi senyuman indah tanda bahagia, yang ada hanyalah kamar yang kosong tiada penghuninya, yang ada hanyalah baju yang digantung di lemari kamarnya. Tak ada lagi dan tak akan pernah ada lagi yang meneteskan air mata mendoakanmu di setiap hembusan nafasnya.
Ingatlah engkau ketika jemari ibu mengusap lembut kepalamu? Ingatlah engkau ketika air menetes dari mata ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit? Dan ingatlah engkau ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur dengan dua selimut membalut tubuhmu, serta ingatlah engkau ketika ibumu sakit karena memikirkan masa depanmu. Kembalilah segera, peluklah ibu yang selalu menyayangimu, ciumlah kaki ibu yang selalu merindukanmu dan berikanlah yang terbaik di akhir hayatnya, kenanglah semua cinta dan kasih sayangnya. Lalu ke mana mereka semua? Orang-orang yang selalu kita sayangi, orang-orang yang selalu dekat dengan kita. Mereka telah tiada, mereka masuk ke dalam lapisan kain kafan. Mengusir mereka dari keramaian kota dan dinaikkan di atas kendaraan menuju pemukiman serangga dan cacing-cacing tanah. Suatu pemukiman yang menyedihkan, pemukiman yang hanya dihuni seorang diri tanpa teman, tempat kerikil dan debu, tempat pernyataan dan jawaban.

Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar, walillahil hamd
Hadirin, hadirat jama’ah Idul Fitri Rahimakumullah

Di sana mereka akan tinggal hingga hari peniupan sangkakala, hari bangkitnya dan berkumpulnya semua manusia, hari bangkitnya manusia di dalam kubur, hari kehancuran dan kebinasaan, hari terbukanya semua yang tertutup dan terkuaknya semua yang ada di dalam dada, hari Keputusan dan kiamat hari kerugian dan penyesalan. Di hari itu para penguasa akan membenci kekuasaannya dan para raja akan membenci mahkotanya. Semua hati akan tertutup dengan kuncinya masing-masing, semua mata akan mengalirkan air matanya, semua yang mengandung akan melahirkan anaknya, dan semua yang menyusui akan melalaikan anak susunya.
    Pada hari itu langit disibak hingga menjadi terbelah, matahari ditarik cahayanya hingga menjadi gelap, bintang-bintang berjatuhan, gunung-gunung dihentakkan hingga hancur berantakan, bumi diguncangkan hingga hancur lebur, semua kuburan dibuka hingga mereka bermunculan, semua orang yang mati dibangkitkan kemudian dikumpulkan, surga telah dipisahkan dan didekatkan, neraka jahim pun telah dipasang lalu dipanaskan, semua buku catatan amal diberikan kemudian dibaca. Kemudian datanglah malaikat Hadzaifah menyaksikannya, semua anggota badan mengakui semuanya, semua hati ketakutan dan gemetar. Di sanalah saatnya kebahagiaan menjadi milik orang-orang yang taat, kemuliaan milik orang-orang yang bertakwa, rasa aman milik orang-orang yang takut kepada Allah, orang-orang yang selalu menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadhan, pahala menjadi milik orang yang sabar dan ampunan menjadi milik orang-orang yang bertaubat. Allah SWT Berfirman:
            
Artinya: Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula. (QS. Adz-zulzilat: 7-8)

Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar, walillahil hamd
Hadirin, hadirat jama’ah Idul Fitri Rahimakumullah

Kita sekarang bersama-sama mengintrofeksi diri kita masing-masing. Sudahkah kita memberikan sebagian harta kita kepada mereka yang berhak menerimanya, sudah ingatkah kita kepada tetangga-tetangga kita yang sebenarnya mengharapkan uluran tangan dari kita, sudahkah kita berbuat baik kepada orang lain, sudahkah kita memberikan yang terbaik untuk orang tua kita, guna untuk membalas semua pengorbanannya, ataukah kita selama ini hanya bisa memanfaatkan jabatan, memanfaatkan harta kekayaan yang Allah titipkan untuk kemaksiatan, membuat susah orang lain dan kedua orang tua kita atau hanya menjadi benalu dalam kehidupannya..... lalu kapan kita akan berubah?? Apakah belum saatnya kita berubah menjadi orang-orang yang selalu memberikan yang terbaik. Apakah kita harus menunggu kedua orang tua kita meninggal dunia dahulu, Apakah kita harus menunggu peringatan dari Allah datang agar kita sadar dan kembali kepadanya. Tentu tidak demikian yang kita harapkan. Semoga Allah menjadikan kita semua sebagai orang-orang yang mendapatkan jaminan keamanan lantaran rahmatnya, dan merasa tenang di surganya. Amin.....
   
Momentum idul fitri yang penuh berkah dan ampunan ini, marilah kita pergunakan sebaik-baiknya untuk bersilaturrahim, bersimpuh di ke haribaan kedua orang tua, mengunjungi sanak kerabat, sahabat dan handataulan untuk memohon maaf serta doa restu. Dalam kesempatan berhari raya idul fitri inilah saatnya kita saling memaafkan untuk menghapus semua noda dan dosa kita. Rasulullah SAW bersabda:


لاَ تَقَاطَعُوْ وَلاَتَدَابَرُوْا وَلاَتَبَا غَضُوْا وَلاَتَحَاسَدُوْاوَكُوْنُوْاعِبَادَاللهِ اِخْوَانًا وَلاَيَحِلُّ لِمُسْلِمٍ اَنْ يَهْجُرَ اَخَاهُ فَوْقَ ثَلاَثٍ.

Artinya: Janganlah kamu memutuskan hubungan persaudaraan, jangan saling bertolak belakang, jangan saling emosi, jangan saling dengki dan jadilah kamu hamba Allah yang bersaudara. Tidak halal bagi seorang muslim tidak menyapa karena bermusuhan saudaranya selama di atas tiga hari. (HR. Bukhari dan Muslim)

Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar, walillahil hamd
Hadirin, hadirat jama’ah Idul Fitri Rahimakumullah

Mudah-mudahan dengan puasa Ramadhan dan Idul Fitri ini, kita benar-benar telah kembali kepada hakikat kemanusiaan dan fitrah keaslian kita, sebagai manusia yang suci dan mulia yang menjadi makhluk pilihan Allah. Serta dapat kita jadikan sebagai momentum untuk mengokohkan ukhuwah islamiyah, dan membangkitkan semangat kita untuk saling berma’af ma’afan demi ketinggian syiar Islam dan kemuliaan kaum Muslimin, semoga Allah memberikan rahmat dan taufiknya kepada kita semua. Amin......

جَعَلَنَا الله ُوَاِيَّا كُمْ مِنَ الْعَائِدِيْنَ الْفَائِزِيْنَ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَباَرَكَ لَنَا فِى اْلقُرْاَنِ اْلعَظيْمِ. وَنَفَعَنَا بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. اِنَّهُ هُوَالْبَرُّ الرَّحِيْمُ. اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. قَدْ اَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى وَذَكَرَاسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُالرَّاحِمِيْنَ.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AMPUN KESUPEN KRITIK DAN SARANNYA...