Apakah Seorang Khatib Boleh Menggerakkan
Tangannya Ketika Berkhutbah?
Tanya:
Apakah khatib boleh
menggerak-gerakkan tangannya dalam khutbah atau hanya diam? (Abu Haitsam,
Natar)
Jawab:
Ketika sedang khutbah
seorang khatib hendaknya tidak menggerak-gerakkan tangannya, baik dengan
mengangkatnya, menunjuk kearah tertentu atau mengisyaratkan kepada sesuatu.
(Lihat Syarh Mumti’, Syeikh Utsaimin 5/85 dan Sholatul Mukmin, Syaikh Saad Al
Qahthani 2/823)
Seorang khatib hanya
boleh mengisyaratkan dengan jari telunjuknya dalam khutbah, itupun ketika ia
berdoa, bukan saat ditengah-tengah khutbahnya , sebagaimana dijelaskan dalam
riwayat berikut:
عَنْ حُصَيْنٍ عَنْ
عُمَارَةَ بْنِ رُؤَيْبَةَ قَالَ رَأَى بِشْرَ بْنَ مَرْوَانَ عَلَى الْمِنْبَرِ
رَافِعًا يَدَيْهِ فَقَالَ قَبَّحَ اللَّهُ هَاتَيْنِ الْيَدَيْنِ لَقَدْ رَأَيْتُ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا يَزِيدُ عَلَى أَنْ يَقُولَ
بِيَدِهِ هَكَذَا وَأَشَارَ بِإِصْبَعِهِ الْمُسَبِّحَةِ
“Dari Hushain dari
‘Umarah bin Ru’aibah (beliau adalah salah seorang sahabat Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam , pent) ia berkata bahwa ia melihat Bisyr bin
Marwan di atas mimbar mengangkat kedua tangannya. Lalu ia (‘Umarah) berkata:
“Semoga Allah memburukkan kedua tangan ini, sungguh aku telah melihat
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam (saat berdoa dalam khutybahnya) tidak
lebih dari mengisyaratkan dengan jari telunjuk beliau Shallallahu ‘alaihi
wa sallam.” (HR. Muslim No
874)
Tangan seorang khatib
ketika sedang khutbah hendaknya diam dan pandangannya melihat ke arah depan,
tidak menghadapkan tubuh dan wajahnya ke kiri dan ke kanan. Demikianlah
tuntunan yang benar yang dipraktekkan Rasulullah r dalam khutbah jum’at.
Imam ‘Atho dan
Asy-Sya’bi berkata:
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ r إِذَا صَعِدَ الْمِنْبَرَ أَقْبَلَ بِوَجْهِهِ عَلَى النَّاسِ ثُمَّ قَالَ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ
“Adalah Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam jika beliau telah naik keatas mimbar beliau
menghadapkan wajahnya kehadapan orang-orang kemudian mengucapkan
“Assalamualaikum.” (HR. Ibnu
Abi Syaibah 2/114)
(Lihat Hadyu Nabi r
fi Khutbatil Jum’ah, Syeikh Anis Thahir Al Indunisi, edisi Indonesia: Petunjuk
Nabi Dalam Khutbah Jum’at hal : 23)
Bahkan Imam Ibnu
Hajar mengkategorikan menoleh kekanan dan kekiri dalam berkhutbah merupakan
perbuatan bid’ah.(lihat Al Mughni 3/179 dan Asy-Syarhul Kabir 5/240).
Wallahu A’lam Bish
Showab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
AMPUN KESUPEN KRITIK DAN SARANNYA...